Thursday, May 22, 2025

CV and Aplication Letter


CURICULUM VITAE

Name                           : Bambang Gunawan
Place / Birth of date     : Bangka, May 8th 1985
Address                       : Pinang st. 2 nd Bangka  Postcode : 63117 
Phone number             : (0351) 493260       
Hand phone                 : +62 899 0909 0111
E-Mail                          : bams_oye@bravo.com

EDUCATION              :
2004-2007                   : Hotel and Tourism Academy “Mandiri”
2006                            : English for Tourism training
2005                            : Hotel training
2001-2004                   : Vocational School “Pariwisata”
2001-2004                   : “Happy English” English Course

OCCUPATION            :
2006-                           : Present Waiter in Cozy Restaurant
2005-2006                   : Kitchen partner in Ambarrukmo Restaurant
2004-2005                   : Waiter in Luxurious Restaurant

COMPETENCIES        :
Good command of spoken and written English (TOEIC score of 650)

INTERESTS                 :
Sports                          : Volley ball, table tennis
Music                           : Playing guitar


date April 21, 2008

Personnel Manager
P. O. Box 45721 inside address
Medan, North Sumatra

Dear Sir/Madam salutation
opening paragraph
I am applying for the position of a waiter, advertised in Suara Rakyat on April 17, 2008. My name is Bambang Gunawan and I am 22 years old. I have an Associate’s Degree from aHotel and Tourism Academy.
body of letter
I have worked for some restaurants as a waiter or a kitchen partner in the kitchen department. I have more than three years of work experience. I joined training and apprenticeship while I was in the vocational school and academy. My good English proficiency will also be an advantage as a waiter. I believe that my educational background and experience meet your requirements. I would like to add that I have a pleasant personality. I am friendly, hardworking, and eager to learn. I am able to work independently as well as in a team.
closing paragraph
I enclose my CV, a recent photo, and copies of some documents. I look forward to hearing from you.

Sincerely yours,

Closing

Bambang Gunawan

Jalan Pinang No. 2 sender’s address

Bangka 32541


                                                                                                           Jogjakarta, Mei 10th  2014


Attention To:
BRI SYARIAH CABANG YOGYAKARTA
Jl. Yos Sudarso No.1
Yogyakarta


Dear Sir/Madam,
I have read from your advertisement on internet (www.jogjakarir.com) that your company is looking for employees to hold some position. Based on the advertisement, I am  interested  in applying application for Account Officer.
My name is Fatah Ahmadi, I am twenty three years old,  I was graduated from Ahmad Dahlan University. I consider myself that I have qualifications as you want. I have good motivation for progress and growing, eager to learn, and can work with a team (team work) or individual. Beside that I posses adequate computer skill and have good command in English (oral and written).
With my qualifications, I confident that I will be able to contribute effectively to your company. Herewith I enclose my :

1.  Copy of Bachelor Degree (S-1) Certificate and Academic Transcript.
2.  Curriculum Vitae.
3.  FC KTP
4 Recent photograph with size of 4x6

I enclose my curriculum vittae for your inspection and look forward to hearing from you soon. I am available for interview at your convenience.



Best Regards,


Fatah  Ahmadi

Asking about one’s educational background
Formal
Informal
Could you tell me a little about your educational
background?
Can you tell me where you graduated from?
I would like to know about your major.
I would like to know where you study
What is your educational
background?
Where did you graduate from?
What is your major?
Where do you study?


Telling about one’s educational background
graduated from a secretarial college.
I have a degree in technical engineering.
I majored in accounting.
My major is mechanical engineering.
I study in a Hotel and Tourism school.

Exercise 1
Answer these question, appropriate CV and the application letter above .
1. What is the writer’s highest education?
2. What is his present job?
3. What kind of training has he taken?
4. What is his personal interest?
5. What does a curriculum vitae function?

Exercise
Makes Application letter based on this information
Requirements
  1. head office position 
  2. science scholar 
  3. office application qualified
  4.  hardworking, and eager to learn
  5. single 
  6. toeic  500
  7. be ready placed in oversea 
            Taken from : Jawa post, Ocktober 16 2007



Questions

1. Can you tell me a little bit about yourself? Answer in five sentences/ points
2. What is the source of information that led you to this job vacancy?
3. What do you know about the position you are applying for? Explain it! 
4. What do you know about this company? Mention the company first!
5. How many salary that you want to get?
6. What are your strengths? Mention 5!
7. What do you do to improve your skills as worker?


                                                                               

Wednesday, May 7, 2025

Asesmen Unjuk Kerja

 PENILAIAN UNJUK-KERJA

Apa yang dimaksud dengan unjuk-kerja?
Unjuk-kerja (performance) adalah aktivitas siswa yang dapat diamati, yang dilakukan siswa dalam rangka menyelesaikan suatu jenis tugas/pekerjaan.

Bagaimana cara melaksanakan penilaian unjuk-kerja?
Penilaian unjuk-kerja dilaksanakan dengan langkah-langkah sbb.:

1. Identifikasi semua langkah penting atau aspek yang diperlukan, yang akan mempengaruhi hasil akhir unjuk-kerja.
2. Tuliskan kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Usahakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak agar mudah diamati.
3. Urutkan kemampuan yang akan dinilai berdasarkan urutan yang akan diamati.
4. Buatlah perangkat penilaian, dapat berupa daftar cek (ya – tidak) atau skala rentang (sangat kompeten – kompeten – agak kompeten – tidak kompeten). Dilengkapi dengan kriterianya.
5. Lakukan penilaian unjuk-kerja dengan menggunakan perangkat penilaian

Sistem Penilaian Unjuk Kerja – Beragam teknik dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Teknik pengumpulan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai. Penilaian kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian kompetensi yang memuat satu ranah atau lebih. Berdasarkan indikator-indikator ini dapat ditentukan cara penilaian yang sesuai, apakah dengan tes tertulis, observasi, tes praktek, dan penugasan perseorangan atau kelompok. Untuk itu, ada tujuh teknik yang dapat digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

A. Penilaian Unjuk Kerja
1. Pengertian
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium, praktek sholat, praktek OR, presentasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi dll. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
2. Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
3. Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
4. Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati.
5. Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati.

2. Teknik Penilaian Unjuk Kerja
Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai kemampuan berbicara peserta didik, misalnya dilakukan pengamatan atau observasi berbicara yang beragam, seperti: diskusi dalam kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan melakukan wawancara. Dengan demikian, gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen berikut:
- Daftar Cek (Check-list)
Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (baik-tidak baik). Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai. Jika tidak dapat diamati, peserta didik tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati, baik-tidak baik. Dengan demikian tidak terdapat nilai tengah, namun daftar cek lebih praktis digunakan mengamati subjek dalam jumlah besar.

B. Penilaian Sikap 
1. Pengertian
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan.
Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif. Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap.
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut.
2. Sikap terhadap materi pelajaran. Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap materi pelajaran. Dengan sikap positif dalam diri peserta didik akan tumbuh dan berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi pelajaran yang diajarkan.
* Sikap terhadap guru/pengajar. Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap guru. Peserta didik yang tidak memiliki sikap positif terhadap guru akan cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan. Dengan demikian, peserta didik yang memiliki sikap negatif terhadap guru/pengajar akan sukar menyerap materi pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut.
* Sikap terhadap proses pembelajaran. Peserta didik juga perlu memiliki sikap positif terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran mencakup suasana pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran yang digunakan. Proses pembelajaran yang menarik, nyaman dan menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
* Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran. Misalnya kasus atau masalah lingkungan hidup, berkaitan dengan materi Biologi atau Geografi. Peserta didik juga perlu memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai positif terhadap kasus lingkungan tertentu (kegiatan pelestarian/kasus perusakan lingkungan hidup). Misalnya, peserta didik memiliki sikap positif terhadap program perlindungan satwa liar. Dalam kasus yang lain, peserta didik memiliki sikap negatif terhadap kegiatan ekspor kayu glondongan ke luar negeri.
* Sikap berhubungan dengan kompetensi afektif lintas kurikulum yang relevan dengan mata pelajaran.
3. Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-teknik tersebut antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi. Teknik-teknik tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut.
- Observasi perilaku
Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang dalam sesuatu hal. Misalnya orang yang biasa minum kopi dapat dipahami sebagai kecenderungannya yang senang kepada kopi. Oleh karena itu, guru dapat melakukan observasi terhadap peserta didik yang dibinanya. Hasil pengamatan dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan.
Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta didik selama di sekolah.

C. Penilaian Tertulis
1. Pengertian
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.
2. Teknik Penilaian
Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
a. memilih jawaban, yang dibedakan menjadi:
1) pilihan ganda
2) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
3) menjodohkan sebab-akibat
b. mensuplai jawaban, dibedakan menjadi:
1) isian atau melengkapi
2) jawaban singkat atau pendek
3) uraian
Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat, menjodohkan dan sebab akibat merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami dengan cakupan materi yang luas. Pilihan ganda mempunyai kelemahan, yaitu peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya memilih jawaban yang benar dan jika peserta didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka peserta didik akan menerka. Hal ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Selain itu pilihan ganda kurang mampu memberikan informasi yang cukup untuk dijadikan umpan balik guna mendiagnosis atau memodifikasi pengalaman belajar. Karena itu kurang dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian kelas.
Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari. Peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis kompetensi, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas.
Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.
1. Karakteristik mata pelajaran dan keluasan ruang lingkup materi yang akan diuji;
2. materi, misalnya kesesuian soal dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pencapaian pada kurikulum;
3. konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas; bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda.

D. Penilaian Proyek
1. Pengertian
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas. Dalam penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
* Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
* Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
* Keaslian
Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.

2. Teknik Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.
Beberapa contoh kegiatan peserta didik dalam penilaian proyek:
a). penelitian sederhana tentang air di rumah;
b). Penelitian sederhana tentang perkembangan harga sembako.

E. Penilaian Produk
1. Pengertian
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
* Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
* Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
* Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
2. Teknik Penilaian Produk
Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.
Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal.

F. Penilaian Portofolio 
1. Pengertian
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik, hasil tes (bukan nilai) atau bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran. Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya siswa secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dsb.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah, antara lain:
a. Karya siswa adalah benar-benar karya peserta didik itu sendiri.
Guru melakukan penelitian atas hasil karya peserta didik yang dijadikan bahan penilaian portofolio agar karya tersebut merupakan hasil karya yang dibuat oleh peserta didik itu sendiri.
b. Saling percaya antara guru dan peserta didik Dalam proses penilaian guru dan peserta didik harus memiliki rasa saling percaya, saling memerlukan dan saling membantu sehingga terjadi proses pendidikan berlangsung dengan baik.
c. Kerahasiaan bersama antara guru dan peserta didik Kerahasiaan hasil pengumpulan informasi perkembangan peserta didik perlu dijaga dengan baik dan tidak disampaikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan sehingga memberi dampak negatif proses pendidikan
d. Milik bersama (joint ownership) antara peserta didik dan guru
Guru dan peserta didik perlu mempunyai rasa memiliki berkas portofolio sehingga peserta didik akan merasa memiliki karya yang dikumpulkan dan akhirnya akan berupaya terus meningkatkan kemampuannya.
e. Kepuasan
Hasil kerja portofolio sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang memberikan dorongan peserta didik untuk lebih meningkatkan diri.
f. Kesesuaian
Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan kompetensi yang tercantum dalam kurikulum.
g. Penilaian proses dan hasil
Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan guru tentang kinerja dan karya peserta didik.
h. Penilaian dan pembelajaran
Penilaian portofolio merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Manfaat utama penilaian ini sebagai diagnostik yang sangat berarti bagi guru untuk melihat kelebihan dan kekurangan peserta didik.
2. Teknik Penilaian Portofolio
Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri.
2. Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda. Misalnya, untuk kemampuan menulis peserta didik mengumpulkan karangan-karangannya. Sedangkan untuk kemampuan menggambar, peserta didik mengumpulkan gambar-gambar buatannya.
3. Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder di rumah masing-masing atau loker masing-masing di sekolah.
4. Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.
5. Sebaiknya tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik sebelum mereka membuat karyanya. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik. Contoh, Kriteria penilaian kemampuan menulis karangan yaitu: penggunaan tata bahasa, pemilihan kosa-kata, kelengkapan gagasan, dan sistematika penulisan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui harapan (standar) guru dan berusaha mencapai standar tersebut.
6. Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.
7. Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru.
Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.

G. Penilaian Diri (self assessment)
1. Pengertian
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.
1. Penilaian kompetensi kognitif di kelas, misalnya: peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu. Penilaian diri peserta didik didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
2. Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
3. Berkaitan dengan penilaian kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas antara lain:
1. dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;
2. peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;
3. dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.
2. Teknik Penilaian
Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
1. Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
2. Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
3. Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian.
4. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
5. Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.
6. Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.


Tuesday, April 8, 2025

How to Expressing Grateful


"I am grateful for...": (Aku bersyukur atas...)
"I am thankful for...": (Aku bersyukur atas...)
"I appreciate...": (Aku menghargai...)
"I am blessed to have...": (Aku diberkati karena memiliki...)

How to Expressing Grateful
  • First, take some time to reflect on the things you are grateful for. You can write it down in your daily journal or tell your loved ones.

Pertama, luangkanlah waktu untuk merenungkan hal-hal yang kamu syukuri. Kamu bisa menulisnya dalam jurnal harianmu atau ceritakan kepada orang terdekatmu.

  • Do good things for others. Helping others can increase gratitude and happiness.

Lakukan hal-hal baik untuk orang lain. Membantu orang lain dapat meningkatkan rasa syukur dan kebahagiaan.

  • Then, avoid making social comparisons. Focus on what you have, not what others have.

Kemudian, hindarilah melakukan perbandingan sosial. Fokuslah pada apa yang kamu miliki, bukan apa yang dimiliki orang lain.

  • Finally, practice mindfulness. Mindfulness helps you to focus more on the present and appreciate the things around you.

Terakhir, berlatih mindfulness. Mindfulness membantu kamu untuk lebih fokus pada masa kini dan menghargai hal-hal yang ada di sekitarmu.


Arranges a paragraph about your Grateful in your life

(susunlah sebuah paragraf yang menceritakan rasa syukur atas hal-hal yang kamu rasakan)

Title : ………………………………………………………..

I am grateful for………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………


Thursday, May 25, 2023

Latihan test mata

Persiapan Tes Kesehatan 

Apa itu medical check up? Seperti yang disebutkan sebelumnya, tes MCU adalah pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh yang dilakukan kepada pasien melalui beberapa tahap pemeriksaan. Tujuannya adalah untuk mendeteksi potensi penyakit sejak dini.

Lalu medical check up meliputi apa saja? Tahapan pemeriksaan tes MCU adalah dimulai dari wawancara medis, pemeriksaan klinis, pemeriksaan riwayat kesehatan, hingga pemeriksaan organ vital bagian dalam dan juga luar.

Lalu medical check up meliputi apa saja? Tahapan pemeriksaan tes MCU adalah dimulai dari wawancara medis, pemeriksaan klinis, pemeriksaan riwayat kesehatan, hingga pemeriksaan organ vital bagian dalam dan juga luar.

Biasanya, tahapan medical check up untuk kerja ini bisa dilakukan setelah kamu dinyatakan lulus interview user. Namun ada beberapa perusahaan yang meminta syarat ini setelah kamu mendapatkan offering letter.

Selengkapnya tentang tujuan tes medical check up adalah sebagai berikut:Memeriksa potensi penyakit sejak dini
Melakukan identifikasi kondisi terkait gangguan kesehatan sejak dini
Mencari tahu akan kebutuhan jenis vaksin tertentu
Memilih dan memastikan gaya hidup yang sehat untuk dijalani
Pencegahan resiko penyakit yang kemungkinan terjadi di masa depan
Memastikan kesehatan seseorang untuk jenis pekerjaan tertentu
Melindungi pemberi kerja dan karyawan secara transparansi
Tentu kamu bertanya-tanya medical check up meliputi apa saja. Terutama tes medical check up untuk kerja yang perlu kamu lakukan. Namun perlu diketahui bahwa, setiap fasilitas kesehatan memiliki prosedur tahapan tes MCU yang berbeda-beda.


Secara garis besar, berikut beberapa tahapan yang harus dilakukan pada medical check up untuk kerja dan tes MCU adalah:

1. Pemeriksaan Riwayat Kesehatan

Pada tahap pemeriksaan riwayat kesehatan, biasanya pasien akan melakukan tanya jawab dengan dokter terkait keluhan kesehatan yang dialami dan riwayat kesehatan pasien dan keluarganya.

Selain itu, dokter juga akan menanyakan terkait gaya hidup yang kamu jalani selama ini, seperti pola makan, kegiatan olahraga, kebiasan merokok, hingga mengonsumsi minuman beralkohol.

2. Tes Narkoba dan Alkohol

Jika perusahaan mewajibkan kamu untuk mengambil tes medical check up untuk kerja, maka tes narkoba dan alkohol adalah salah satu prosedur yang tidak boleh dilewatkan. Tahukah kamu, hampir setiap perusahaan mewajibkan adanya tes ini?

Kamu akan menjalani tes urin dengan tujuan untuk menghindari kecelakaan saat kerja, meningkatkan produktivitas, hingga mengurangi tanggung jawab untuk perusahaan. Selain itu, setiap fasilitas kesehatan memiliki prosedur berbeda-beda untuk jenis prosedur yang satu ini.

3. Pemeriksaan Tanda Vital

Pemeriksaan tanda vital juga merupakan rangkaian dari tahapan medical check up untuk kerja yang harus kamu ikuti. Biasanya tanda-tanda vital yang akan diperiksa meliputi frekuensi denyut jantung, frekuensi pernapasan, suhu tubuh, hingga tekanan darah.

4. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik di tes medical check up untuk kerja biasanya meliputi pengukuran tinggi dan berat badan, hingga pemeriksaan seluruh kondisi tubuh dari kepala hingga kaki.

5. Pemeriksaan Medis

Tahapan selanjutnya dalam tes medical check up untuk kerja adalah pemeriksaan medis. Biasanya kamu akan diminta untuk menjalani pemeriksaan tekanan darah, penglihatan, jantung, perut, anggota tubuh, dan tulang belakang.

Pada beberapa jenis pekerjaan tertentu, kamu akan diminta untuk melakukan pemeriksaan rontgen dada, tes pendengaran, tes paru-paru, hingga MRI dan/atau EKG pada tes medical check up untuk kerja.

Berikut tes online untuk Buta warna:

https://quiz123.xyz/kuiz/tes-buta-warna-parsial-online/


Saturday, May 20, 2023

Prof. Dr. KRMT Saleh Mangundiningrat atau dr. Saleh

Prof. Dr. KRMT Saleh Mangundiningrat atau dr. Saleh

Prof. Dr. KRMT Saleh Mangundiningrat atau dr. Saleh 

Lulus dari STOVIA bekerja sebagai dokter Belanda di Solo. Aktif dalam pemberantasan penyakit pes di tengah pertambangan batu bara di Ombilin, Sawahlunto, Sumatera Barat. Melanjutkan pendidika S-3 di Belanda dan lulus sebagai Europees Arts dan ditugaskan di Menado, lalu pindah ke Surabaya, kemudian ke Solo sebagai dokter probadi di Kraton Susuhunan Paku Buwono X.

Saleh berasal dari keluarga santri dan kiai di Balerejo, Madiun. Masa mudanya banyak belajar teosofi Annie Besant. Empat anak2nya menjadi orang2 yang dikenal luas, Siti Wahyunah SH atau Poppy Sjahrir (istri Sjahrir), Dr. Soedjatmoko, Prof. Miriam Budiarjo, dan Nugroho Wisnumurti SH. Pada masa akhir kehidupannya Dokter Saleh menjabat rektor Universitas Tjokroaminoto di Solo.

Namanya abadi menjadi jalan di kota Bandung. Mmm, apa nama RS Caruban?

Sumber : Adjar Dwija Tanaya

Thursday, May 18, 2023

Pertanyaan interview kerja

Interview Kerja
Interview kerja adalah salah satu tahapan seleksi kerja yang sangat penting. Ini merupakan kesempatan untuk mempromosikan diri kepada perekrut bahwa kamu merupakan kandidat yang tepat. Namun, tidak sedikit yang gagal dalam tahap interview ini. Dilansir dari Job Description Library, lebih dari 50% kandidat ditolak pada interview tahap pertama.

Melihat fakta tersebut, mempersiapkan diri dengan mempelajari pertanyaan interview beserta cara menjawabnya bisa membantu kamu menghadapi interview dengan lebih percaya diri. Kamu bisa mempersiapkan jawaban terbaik untuk setiap pertanyaan yang diajukan.

Pertanyaan wawancara kerja biasanya tidak jauh berbeda di setiap perusahaan. Nah, berikut ini ada 30 pertanyaan interview kerja yang sering diajukan oleh perekrut, lengkap dengan cara menjawab dan contoh jawabannya. Sebelum masuk ke 30 daftar pertanyaan wawancara kerja, yuk tonton dulu video berikut untuk tahu kenapa sih persiapan interview penting banget!

Pertanyaan interview kerja yang paling umum

1. Coba ceritakan tentang diri Anda?


Pertanyaan yang selalu ditanyakan dalam wawancara kerja adalah tentang perkenalan diri. Ini bisa jadi waktu yang pas untuk kamu menjelaskan siapa kamu dan kenapa kamu cocok untuk mengisi posisi yang kamu inginkan. Kamu bisa menceritakan background pendidikan, pengalaman sebelumnya (kerja, magang, lomba, organisasi, volunteer), dan kemampuan yang sesuai dengan posisi yang dilamar.

Kamu nggak perlu memberikan informasi pribadi terlalu banyak seperti tempat tanggal lahir, berat badan, atau alamat lengkap.

Contoh kalimat perkenalan diri:

“Perkenalkan, nama saya Karina Putri. Lulusan .... TOP. Saya memiliki minat yang tinggi pada bidang.... Selama sekolah , saya berhasil memenangkan beberapa lomba ..... Selain itu, saya aktif dalam organisasi ....dan Klub ...... Saya juga bergabung dalam komunitas bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dan menambah relasi. Hal-hal tersebut saya lakukan dengan tetap fokus pada pendidikan, sehingga saya dapat lulus tepat waktu. Saya senang belajar dan mencoba hal baru. Dengan bekal pengalaman dan kemampuan yang saya miliki, saya harap dapat berkontribusi untuk perusahaan ini.”
 
2. Apa hobi kamu?

Kamu tidak perlu menyebutkan semua hobi yang kamu suka, cukup sebutkan beberapa dan coba kaitkan dengan soft skill tertentu yang bisa mendukung pekerjaan kamu.

Contoh jawaban:

“Saya sangat suka traveling, dalam setiap perjalanan, saya akan membuat perencanaan kegiatan, tempat yang akan saya datangi, dan rencana keuangan. Dari traveling, saya belajar untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan menyelesaikan masalah ketika ada situasi yang tak terduga terjadi. Karena traveling, saya juga jadi lebih percaya diri untuk berkomunikasi dengan warga lokal atau orang asing yang saya temui.”

Dari contoh jawaban interview di atas, kamu mengaitkan hobi traveling dengan skill planning, budgeting, problem solving, dan kemampuan beradaptasi.

3. Darimana kamu mendapatkan info lowongan pekerjaan ini?

HRD menanyakan hal ini untuk mengetahui bagaimana kamu membangun koneksi, mencari informasi, atau melihat ketertarikan kamu terhadap perusahaan. Jawablah pertanyaan wawancara ini dengan jujur. Jika mendapat info lowongan dari teman di perusahaan tersebut, kamu bisa menjadikan itu sebagai jawaban untuk memperlihatkan kemampuan membangun networking.

Contoh jawaban:

“Saat ini, saya sedang aktif mencari kerja, Pak/Bu. Karena saya tertarik dengan perusahaan ini, saya membuka website perusahaan dan melamar posisi yang sesuai dengan minat dan kemampuan saya.”


4. Apa kelebihan kamu?

Pertanyaan tentang apa kelebihan kamu, hampir selalu ditanyakan saat interview kerja. Mungkin kamu tidak asing dengan pertanyaan "Apa kelebihan kamu?" atau "Apa kekuatan terbesarmu?" saat interview. Melalui pertanyaan wawancara kerja ini, HRD ingin mengetahui apakah ada kelebihan atau kompetensi yang sesuai dengan posisi yang dilamar.

Untuk menjawab pertanyaan ini, cari tahu skill yang dibutuhkan untuk posisi tersebut, lalu cocokkan dengan kelebihan yang kamu punya. Ceritakan contoh penerapan kelebihan itu untuk pekerjaan dengan pengalaman yang sudah ada.

Contoh jawaban kelebihan diri:

“Saya memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Dengan kemampuan ini, saya dapat menerima dan menyampaikan informasi dengan baik sehingga mengurangi terjadinya miskomunikasi. Dengan komunikasi yang baik juga, koordinasi dengan anggota tim berjalan baik. Pekerjaan sebagai ...., memerlukan komunikasi yang baik kepada tim design, marketing strategy, dan tim pemasaran lainnya. Oleh karena itu, kemampuan ini sangat diperlukan untuk pekerjaan ini.”


5. Apa yang kamu ketahui tentang posisi ini?

Ketika melamar pekerjaan, kamu harus mengetahui deskripsi pekerjaan (job description), tugas utama, dan skill apa saja yang diperlukan. HRD atau user ingin mengetahui sejauh mana kamu paham dan memastikan bahwa kamu tidak benar-benar asing dengan posisi yang dilamar. Pastikan bahwa kamu belajar tentang posisi yang kamu lamar atau bertanya ke teman yang bekerja di posisi yang sama. Jika kamu sudah bekerja sebelumnya, kamu bisa menceritakan pengalaman kerja kamu.

Contoh jawaban:

“Posisi yang saya lamar adalah sebagai Content Writer, yang mana tugas utamanya adalah membuat artikel atau tulisan yang panjang dan detail untuk blog atau website. Saya juga sempat bertanya kepada teman saya yang bekerja sebagai Content Writer terkait skill yang perlu dikuasai. Oleh karena itu saya mengikuti kursus Content Writing dan SEO untuk meningkatkan skill untuk posisi yang saya lamar.”


6. Kenapa kamu tertarik melamar posisi ini?

Kamu bisa menjawab pertanyaan wawancara ini dengan menyebutkan skill atau passion yang kamu punya terhadap posisi yang dilamar. Hal ini akan menunjukkan seberapa cocok kamu dengan posisi yang dilamar.

Hindari memberi jawaban yang seperti ini “Karena posisi yang dibuka ini, jadi saya lamar aja.”

Contoh jawabannya:

“Karena pendidikan dan pengalaman yang saya miliki sesuai dengan posisi ini. Selain itu, perusahaan Bapak/Ibu, merupakan salah satu yang terbaik di bidangnya, karena itu besar harapan saya untuk bisa berkarier di perusahaan ini.”


7. Apa yang kamu ketahui tentang perusahaan ini?

Perekrut ingin tahu seberapa jauh kamu mengenal perusahaan yang kamu lamar. Oleh karena itu, kamu bisa melakukan riset tentang profil perusahaan, budaya kerja, konten, dan informasi yang berkaitan dengan posisi yang kamu lamar. Jika ada temanmu yang bekerja di perusahaan tersebut, tanyakan testimoni mereka dan ambil hal positif sebagai jawaban.

Contoh jawaban:

“Perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang Pendidikan dan merupakan salah satu yang terbaik di bidangnya. Produk-produk yang ditawarkan juga sangat inovatif dan terbukti mampu bertahan di masa pandemi. Bahkan perusahaan ini digadang-gadang akan menjadi startup Unicorn selanjutnya. Saya juga bertanya kepada beberapa teman saya yang bekerja di perusahaan ini terkait budaya perusahaan yang sangat bisa mendukung saya untuk terus berkembang dan belajar lebih banyak lagi.”


8. Apa motivasi kamu bekerja di perusahaan ini?

Jawablah pertanyaan wawancara ini dengan menunjukkan ketertarikan kamu dengan perusahaan. Jelaskan juga bahwa posisi yang kamu lamar sesuai dengan skill dan latar belakang pendidikan, kamu juga bisa menceritakan tentang career goals kamu.

Hindari untuk menjawab dengan alasan pribadi seperti ini “Ya, karena saya butuh uang, Pak/Bu.”

Contoh jawaban:

“Saya mencari tahu perusahaan bapak dan melihat bahwa nilai - nilai perusahaan ini sesuai dengan value pribadi saya, jadi bekerja di sini akan membantu saya mencapai karier yang lebih baik. Saya juga bertanya kepada teman saya yang bekerja di perusahaan ini terkait budaya kerja, dan budaya tersebut sangat cocok untuk mendukung perkembangan saya.”

9. Kenapa perusahaan ini harus menerima kamu?


Kamu bisa menjawab pertanyaan ini dengan menjelaskan professional skills atau personal qualities yang membuat kamu terlihat lebih unggul dibanding calon pegawai lain. Hindari untuk memberi jawaban personal seperti “Karena saya butuh pekerjaan Pak/Bu, tolong diterima, ya.” atau “Karena saya sudah melamar kesana kemari tapi belum diterima.” dan lain sebagainya.

Contoh jawaban:

“Saya melihat kemampuan manajemen waktu menjadi salah satu requirements/persyaratan posisi ini. Kemampuan manajemen waktu adalah salah satu kelebihan yang saya miliki. Selain itu, saya juga memiliki skill yang dibutuhkan untuk posisi ini, seperti Instagram Ads, content strategy, menggunakan platform sosial media seperti Instagram, TikTok, Twitter, Facebook, dan lainnya. Menjadi seorang Social Media Specialist adalah impian saya sejak lama. Saya akan memberikan yang terbaik jika diberi kesempatan bergabung di perusahaan ini.”

10. Apa pencapaian terbesar kamu?


Kamu bisa menceritakan pekerjaan kamu di perusahaan sebelumnya yang berhasil mendapatkan reward atau apresiasi dari atasan. Jika kamu adalah fresh graduate, ceritakan pencapaian selama kamu berkuliah, bisa pencapaian akademik atau non akademik.

Contoh jawaban:

“Saya memiliki pengalaman kerja sebagai Social Media Specialist selama 1 tahun. Saat itu, saya dipercaya untuk mengelola Instagram produk baru. Dalam waktu 8 bulan, saya berhasil meningkatkan followers Instagram dari 0 menjadi 150.000. Selain itu, engagement dengan audiens selalu terjaga, rata-rata komentar mencapai 50 di setiap unggahan. Ini mendukung penjualan dan perkembangan bisnis perusahaan. Karena hal ini, saya mendapat penghargaan sebagai karyawan terbaik di tim saya.”

11. Sebutkan skill yang kamu miliki untuk mendukung pekerjaan ini

Untuk menjawab pertanyaan wawancara ini, kamu harus memahami posisi yang kamu lamar beserta hard skill dan soft skill yang dibutuhkan. Kamu bisa menonjolkan skill kamu yang sesuai dengan pekerjaan tersebut. Jika kamu bekerja di bidang kreatif, kamu bisa menyertakan portofolio yang membuat HRD atau user lebih yakin dengan kemampuanmu.

Contoh jawaban:

“Saya pernah mengikuti sertifikasi brevet AB pada tahun 2021 untuk mendukung karier saya di bidang perpajakan. Saya juga mahir menggunakan Microsoft Excel seperti Pivot, Vlookup, dan Hlookup. Selain itu, saya juga memiliki pengalaman magang di bidang terkait selama 3 bulan semasa kuliah.”

12. Kontribusi apa yang bisa kamu berikan untuk perusahaan?

Kamu bisa menjawab pertanyaan ini dengan menceritakan pencapaian yang kamu dapatkan di pekerjaan sebelumnya, bagaimana kamu mencapainya, dan menghubungkan itu dengan posisi yang kamu inginkan.

Contoh jawaban:

“Saya memiliki pengalaman kerja sebagai Social Media Specialist selama 2 tahun. Di pekerjaan sebelumnya, saya berhasil meningkatkan engagement rate Instagram sebanyak 60%. Dengan pengalaman tersebut, saya mengetahui strategi untuk mengembangkan konten dan media sosial di perusahaan Bapak/Ibu. Jika saya diterima di perusahaan ini, saya akan berkontribusi untuk meningkatkan engagement rate dan tujuan komunikasi lain yang dapat mendukung bisnis perusahaan dengan skill dan pengalaman yang saya miliki.”


13. Kapan bisa mulai bekerja di perusahaan ini?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu bisa memberikan jawaban yang sesuai dengan kondisimu. Kalau kamu adalah fresh graduate dan belum bekerja, kamu dapat menjawab bisa bergabung sesegera mungkin. Tapi, kalau kamu adalah pekerja, kamu harus menyelesaikan One Month Notice dulu selama 1 bulan. Jadi kamu bisa jawab 30 hari setelah masa pengunduran diri disetujui perusahaan sebelumnya.
14. Berapa gaji kamu sekarang?

Untuk menjawab pertanyaan wawancara ini, kamu tidak perlu menyebutkan angka pasti dari gajimu. Kamu bisa menjawab range gaji kamu sekarang dan sebutkan angka yang lebih tinggi dan jangan ragu untuk menjelaskan keterampilan yang kamu punya untuk kesempatan mendapat tawaran gaji lebih tinggi.

Contoh jawaban:

“Gaji saya saat ini ada di range Rp6.000.000 sampai Rp8.000.000 Pak/Bu. Saya sangat terbuka untuk mendiskusikan kompensasi yang bisa diberikan perusahaan Bapak/Ibu untuk saya.”


15. Berapa gaji yang Anda inginkan?

Kalau kamu fresh graduate, tipsnya adalah: riset kisaran gaji dengan posisi yang sama dan daerah kerjanya. Karena, UMP dan UMR setiap daerah berbeda-beda. Kamu bisa menyesuaikan hasil riset tersebut dengan skill dan kebutuhan hidup.

Hindari menjawab dengan “Sesuai standar perusahaan saja Pak/Bu” karena bisa saja kamu mendapat tawaran gaji dengan angka terendah.
Contoh jawaban:

“Melihat kemampuan dan keterampilan serta pengalaman yang saya miliki, saya mengajukan kompensasi dengan kisaran 6 sampai 7 juta. Semoga Bapak/Ibu berkenan untuk mempertimbangkannya.”

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pertanyaan jebakan saat interview kerja

16. Apa kelemahan kamu?

“Apa kelemahan terbesarmu?” adalah contoh pertanyaan wawancara yang menjebak. Selain kelebihan, pertanyaan mengenai kekurangan atau kelemahan juga biasanya sering ditanyakan. HRD menanyakan hal ini untuk mengetahui seberapa kamu mengenal diri sendiri.

Hindari jawaban seperti ini “Saya nggak punya kekurangan, Pak/Bu.” Huhuhu, jangan begitu, ya. Itu terkesan arogan sekali. :

Untuk menjawab pertanyaan interview ini, sebutkan cara untuk meminimalisir kekurangan tersebut. Pastikan untuk tidak menyebutkan kekurangan yang menjadi skill utama dalam pekerjaan tersebut, ya.

Contoh jawaban kelemahan diri:

“Kekurangan saya adalah saya pelupa, Pak/Bu. Untuk meminimalisir hal itu, saya selalu mencatat hal-hal dan pekerjaan yang harus dan akan saya lakukan setiap hari. Saya juga sering memasang reminder menggunakan alarm HP saya. Dengan begitu, saya bisa semua pekerjaan bisa saya selesaikan tepat waktu dan tidak ada yang terlupakan.”


17. Apa rencanamu 5 tahun ke depan?

Pertanyaan mengenai rencana kamu 5 tahun ke depan, diajukan untuk mencari tahu apakah 5 tahun lagi, kamu masih memiliki rencana bersama perusahaan mereka atau apakah goals kamu sesuai dengan penawaran perusahaan.

Jangan jawab gini, ya “Saya belum punya rencana apa-apa, Pak/Bu. Masa depan, kan nggak ada yang tahu.”

Contoh jawaban:

“Dalam 5 tahun ke depan, goals saya adalah bisa menjadi manager di tim Social Media. Saya percaya bahwa value dan pelatihan yang diberikan perusahaan bisa mendukung saya untuk terus mengembangkan hard dan soft skill saya untuk meningkatkan jenjang karier saya.”


18. Kenapa resign dari pekerjaan sebelumnya?


Jika kamu dihadapkan dengan pertanyaan ini dan sudah pernah bekerja, hindari untuk menjelek-jelekkan atasan atau tempat kerja sebelumnya, ya. Jawab saja secara profesional.

Contoh jawaban:

“Saya ingin mencari tantangan baru terkait pekerjaan sebelumnya/ ingin mencari ilmu baru.”

“Saya ingin merasakan lingkungan kerja baru, dan bisa memaksimalkan skill yang sudah saya peroleh. Semoga saya bisa berkontribusi dalam jangka panjang di perusahaan ini.”


19. Apakah bersedia ditempatkan di luar kota?

Kamu bisa menjawab pertanyaan ini dengan menyampaikan aspirasi jika masih ragu atau tidak siap ditempatkan di luar kota. Sampaikan alasan yang jelas dan logis. Tapi, jika kamu membutuhkan pekerjaan ini dan memang bersedia, kamu bisa menjawab bahwa kamu bersedia mengikuti kebijakan tersebut.

Contoh jawaban:

“Baik Pak/Bu, kalau saya boleh berpendapat, besar harapan saya untuk bisa bekerja di kota tempat saya tinggal saat ini yaitu Makassar. Tapi, apabila kedepannya perusahaan memiliki kebijakan untuk menempatkan saya di luar kota, saya bersedia jika harus mengikuti aturan tersebut. Saya percaya bahwa perusahaan Bapak/Ibu memiliki banyak pertimbangan untuk menempatkan seseorang di sebuah kota.”


20. Di CV kamu terlihat bahwa kamu sempat tidak bekerja selama beberapa waktu, kenapa?


Jawablah pertanyaan ini dengan jawaban yang jujur dan tetap profesional. Misalnya, kamu bisa menyampaikan bahwa kamu tetap belajar untuk mengembangkan skill dan mengikuti update dunia kerja.


Contoh jawaban:

“Betul Pak/Bu, saya sempat tidak bekerja selama 1 tahun karena melanjutkan pendidikan Tapi setelah itu saya memutuskan untuk berkuliah sambil bekerja. Selama tidak bekerja, saya mengikuti kursus online tentang pemasaran dan bisnis agar tetap produktif dan meningkatkan pengetahuan dan skill yang dibutuhkan untuk bekerja kembali.”


21. Kenapa kamu melamar bidang pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan kuliah?

Kalau kamu melamar pekerjaan yang berbeda dengan background pendidikan, tidak perlu panik. Kamu bisa menjawab pertanyaan interview kerja ini dengan menjelaskan bahwa kamu memiliki passion di bidang tersebut, pengalaman kerja, dan hobi yang berkaitan.

Misalnya, kamu lulusan Kehutanan yang ingin bekerja di bidang pemasaran.

Contoh jawaban:

“Benar Pak/Bu, saya memang bukan lulusan Komunikasi atau Pemasaran. Tapi, saya memiliki passion besar di bidang ini memiliki impian untuk berkarier sebagai Content Writer. Saya juga memiliki hobi menulis di blog pribadi sejak tahun 2018. Selama kuliah, saya juga bergabung dengan organisasi pers dan mengikuti berbagai lomba menulis. Saya percaya, hal-hal tersebut bisa meningkatkan skill yang dibutuhkan untuk bekerja di bidang ini.”


22. Kenapa kamu sering pindah tempat kerja?

Hindari menjawab pertanyaan wawancara ini dengan alasan yang kurang profesional seperti ini, “Saya nggak suka sama bos saya.” atau “Lingkungan kerja saya toxic Pak/Bu.”

Kamu bisa menjawab dengan jujur dan menjelaskan bahwa kamu berniat untuk memulai karier baru dengan lebih baik di perusahaan yang kamu lamar sekarang.


Contoh jawaban:

“Betul Pak/Bu, sebelumnya saya belum mengetahui kalau berpindah-pindah kerja bisa merusak reputasi saya. Saya mengira jika saya mendapat tawaran pekerjaan baru, harus selalu saya ambil meskipun masih bekerja. Namun, sekarang saya sudah menyadari konsekuensinya. Saya harap, Bapak/Ibu berkenan memberi kesempatan untuk memperbaiki reputasi saya di perusahaan ini.”


23. Apakah kamu melamar di perusahaan lain?

Kamu bisa menjawab pertanyaan yang satu ini dengan jujur tapi nggak terlalu mendetail. Misalnya, dengan tidak menyebutkan nama perusahaan.

Contoh jawaban:

“Benar, Pak/Bu, saya juga melamar ke perusahaan lain di bidang otomotif. Tapi, lamaran saya ke perusahaan lain itu hanya sebagai pilihan. Besar harapan saya untuk bisa diterima di perusahaan ini.”


24. Coba ceritakan yang tidak ada di CV

Pertanyaan ini memang tidak selalu muncul saat wawancara, tapi nggak menutup kemungkinan kamu mendapatkan pertanyaan ini dari HRD atau user. Untuk menjawab pertanyaan interview ini, kamu bisa menonjolkan salah satu skill kamu dan mengaitkan hal itu dengan beberapa pencapaian terbaik kamu di CV.

Contoh jawaban:

“Saya memiliki kemampuan berpikir kreatif dan komunikasi yang baik. Dari CV, Bapak/Ibu bisa melihat beberapa pencapaian saya yang merupakan hasil dari kemampuan saya untuk memberikan ide-ide kreatif dan berkomunikasi dengan banyak pihak. Saya yakin dengan kemampuan ini, saya bisa memberikan kontribusi terbaik untuk divisi kreatif di perusahaan ini.”


25. Lingkungan kerja seperti apa yang Anda sukai?

Kamu bisa jawab pertanyaan ini dengan mempelajari budaya perusahaan yang kamu lamar. Lalu, sesuaikan budaya tersebut dengan lingkungan kerja yang kamu mau. Budaya perusahaan biasanya ada di website resmi setiap perusahaan.

Misalnya, budaya perusahaannya collaborative dan fun. Maka kamu bisa menjawab dengan:

“Saya senang bekerja di lingkungan di mana saya bisa bekerja sama dan bertemu banyak orang. Selain itu, saya juga senang bekerja di lingkungan yang menyenangkan dan produktif.”


26. Ada yang mau ditanyakan?

Di akhir wawancara kerja, biasanya perekrut memberi pertanyaan “Apa ada yang mau ditanyakan?” Ini jadi kesempatan kamu bagus untuk lebih mengenal perusahaan. Kamu bisa memberi pertanyaan yang berkaitan dengan perusahaan atau kemajuan karier kamu. Selain itu, dengan mengajukan pertanyaan, interview juga menjadi komunikasi 2 arah.

Jangan langsung menjawab “Nggak ada, Pak/Bu.”

Kamu bisa menanyakan ini kepada perekrut:

“Apa tahapan rekrutmen setelah interview? Dan kira-kira kapan saya bisa mendapat hasil dari interview ini Pak/Bu?”

“Apakah Bapak/Ibu ada masukan untuk saya sebagai fresh graduate untuk bisa berhasil menjalani posisi ini?”


Pertanyaan wawancara seputar sikap dan perilaku:


27. Kamu adalah seorang pemimpin atau pengikut?

Perekrut menyukai calon karyawan yang memiliki jiwa kepemimpinan. Karena itu, jika kamu memiliki pengalaman yang berkaitan dengan kepemimpinan, bisa kamu ceritakan sebagai jawaban.

Kamu juga bisa menyampaikan ketika kamu menjadi anggota, kamu selalu bersedia mendengarkan, menerima instruksi, dan mengerjakan tanggung jawab dengan baik.

Contoh jawaban:

“Selama sekolah, saya pernah menjadi ketua ... dan ketua di beberapa acara kepanitiaan. Dari sini, saya belajar komunikasi, mendengarkan, menyelesaikan masalah, dan memimpin anggota saya untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu, saya juga pernah menjadi anggota sebuah acara kepanitiaan. Selama menjadi anggota, saya bersedia mendengarkan arahan atau instruksi dari ketua agar acara berjalan dengan baik.”


28. Bagaimana cara kamu menghadapi tekanan kerja dan stress?

Apapun pekerjaannya, siapapun pasti pernah mengalami stres. Kamu nggak perlu berbohong dengan bilang “Oh, saya nggak pernah merasa stress atau tertekan, Pak/Bu.”

Jawab saja bagaimana kamu menghadapi stress dengan jujur. Kamu juga bisa menceritakan pengalamanmu secara ringkas untuk menunjukkan bahwa manajemen stress kamu berhasil.

Contoh jawaban:

“Menurut saya pribadi, stress ketika bekerja adalah hal wajar. Biasanya, saya akan mengambil waktu sebentar untuk istirahat dan menenangkan pikiran. Setelah itu, saya akan menganalisis masalah yang menyebabkan stress dan mencoba mencari penyelesaian masalahnya. Saya juga dapat meminta bantuan rekan kerja jika hal itu memang diperlukan.”


29. Bagaimana kamu mengatur prioritas pekerjaan?

Kamu bisa menjawab pertanyaan wawancara ini dengan menceritakan contoh yang pernah kamu alami. Bisa semasa kerja di perusahaan lama, atau semasa kuliah. Kamu bisa menceritakan bagaimana kamu mengatur waktu dan metode menyusun prioritas.

Contoh jawaban:

“Saya terbiasa menyusun to-do list pada malam hari. Tujuannya adalah agar besoknya saya jadi lebih produktif dan sudah mengetahui apa saja yang harus saya lakukan dan selesaikan. Saya menyusun pekerjaan berdasarkan skala prioritas penting-mendesak, penting-tidak mendesak, mendesak-tidak penting, dan tidak mendesak-tidak penting. Dengan ini, saya bisa menyelesaikan pekerjaan dari yang paling penting untuk diselesaikan dan menghapus to-do list yang kurang penting.”


30. Ceritakan momen saat kamu melakukan kesalahan

Hindari menjawab pertanyaan wawancara ini dengan “Saya mah nggak pernah melakukan kesalahan Pak/Bu.” Sampaikan saja kesalahan yang tidak terlalu besar atau tidak fatal, lalu jelaskan apa yang kamu pelajari dari kesalahan tersebut.

Contoh jawaban:

“Sebelumnya, saya bekerja sebagai Social Media Specialist. Dalam salah satu konten Instagram, ternyata ada kesalahan penulisan nama tokoh terkenal dan hal ini disadari oleh netizen. Akhirnya, unggahan tersebut harus dihapus dan diunggah ulang dengan konten yang sudah diperbaiki. Dari kesalahan ini, saya belajar untuk selalu mengecek kembali penulisan copy pada brief sebelum dikerjakan Designer dan mengecek caption untuk menghindari terjadinya kesalahan penulisan lagi.”


Tips menjawab pertanyaan interview kerja

Interview merupakan kesempatan untuk menarik hati HRD atau user dan menunjukkan kalau kamu adalah kandidat yang tepat untuk diterima. Berikut ini 6 tips untuk menjawab pertanyaan interview dengan baik:
  • Jawablah pertanyaan wawancara dengan jujur, HRD bisa tahu, lho kalau kamu berbohong.
  • Sampaikan jawaban interview dengan jelas, singkat, dan tidak bertele-tele.
  • Dengarkan dan pahami setiap pertanyaan interview dengan baik.
  • Jelaskan kelebihan terbaikmu.
  • Pilih kekurangan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar.
  • Jelaskan value dan kontribusi yang bisa kamu berikan bagi perusahaan.
  • Saat interview kerja, bukan hanya kamu yang dinilai oleh HRD atau user, tapi kamu juga bisa menilai calon atasan dan perusahaan tempat kamu bekerja nantinya. Datang tepat waktu, bicara dengan sopan, dan perhatikan bahasa tubuh untuk memberi kesan yang baik.


Sumber: https://skillacademy.com/