Sunday, June 18, 2017

Daftar Wisata Religi dan Destinasi Ziarah Wilayah Ngawi





Makam di Benteng Van Den Bosch, Ngawi





Daftar Wisata Religi dan Destinasi  Ziarah Wilayah Ngawi





RM Tumenggung Poerwodiprodjo, belakang Masjid Agung Jl Imam Bonjol Ngawi




Patih Pringgo Koesoemo, Desa Ngawi Purba



Raden Adipati Kertonegoro (Bupati Gendingan I yang merupakan cikal bakal Kab. Ngawi) Sarean Dusun Blimbing, Sine Kecamatan Sine.



Patih Ronggolono (Bupati Gendingan) dan Putri Cempa di TPU Jabal Kadas Desa Hargomulyo Ngrambe



Makam Joko Buduk dan Putri Kemuning di Dk. Gamping, Gunung Liliran Kec. Sine merupakan objek wisata ziarah yang terkenal bagi masyarakat Jawa. Pada bulan Muharam (Syura) para peziarah berdatangan ke puncak bukit pada siang dan malam hari.



Wali Limo : Syekh Maulana Muhammad Al-Misri, Syekh Maulana Sahid Al-Mukti, Syekh Maulana Sahid Al-Bakir, Syekh Maulana Al-Ngalawi, Syekh Maulana Ahmad Muhammad di Dusun Kedungrejo I, Desa Guyung, Gerih, Kabupaten Ngawi. Konon kelima wali tersebut adalah pasukan dari Mesir yang didatangkan oleh Sunan Kalijaga untuk menghalang Pangeran Udara yang waktu itu ingin membuat keonaran di Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Prabu Brawijaya.



Maqom Syeikh Syihabudin putra dari Kyai Ilyas putra dari Kyai Muhammad Besari, Tegalsari Ponorogo.



Maqom Syeikh Syihabudin ada di Dukuh Kauman, Dusun Gentong Lor, Desa Gentong, Kec. Paron, Kab. Ngawi

Ada Kitab Suci Al Qur'an tulisannya beliau.



K. Muhammad Nursalim, Benteng “Pendem” van Den Bosch, Ngawi. Beliau salah satu pengikut pangeran Diponegoro yang ditangkap oleh Belanda dan dibawa ke Benteng. Kebal tembak, oleh karena itu maka beliau dikubur hidup–hidup di dalam Benteng.



Pertapaan Kraton Wirotho, Ds Tanjungsari Jogorogo, konon pernah singgah Ratu Wirotho Prabu Makswopati, Seto, Utoro, Wratsongko, dan Dewi Durgandini.



Alas Ketonggo terdapat banyak tempat pertapaan : Mulai dari Palenggahan-Agung-Srigati, Pertapaan Dewi Tunjung Sekar, Sendang Drajat, Sendang Mintowiji, Goa Sidodadi Bagus, Pundhen Watu Dakon, Pundhen Tugu Mas, Umbul Jambe, Punden Siti Hinggil, Kali Tempur Sedalem, Sendang Panguripan, Kori Gapit, dan Pesanggrahan Soekarno Desa Babadan, Kec. Paron, Kabupaten Ngawi.




Ki Ageng Tawun Ds. Tawun, Padas Ngawi, yang oleh masyarakat setempat disebut Sendang Tawun.



Pertapaan Jaka Tarub, di Desa Widodaren Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi , konon pengembaraan Jaka Tarub meninggalkan misteri di tempat tersebut. Bangunan seperti gubuk yang didirikan di petilasan dianggap sebagai simbol persinggahan Jaka Tarub, juga keberadaan sendang diyakini sebagai tempat mandi sembilan bidadari.



Makam Mas Didi Kempot, Ds.Majasem Kendal, Ngawi





NB : mohon maaf apabila terdapat kesalahan lokasi dan nama. Masukan dan Revisi sangat kami harapkan.



Sumber : dirangkum dari beberapa sumber

https://mistikus-sufi.blogspot.co.id

https://ngawikabmuseumjatim.wordpress.com

http://wiyonggoputih.blogspot.co.id


Thursday, June 15, 2017

Daftar Wisata Religi dan Ziarah di Magetan





Makam Kyai Abdurrahman dan Masjid Kuno Tegalrejo Magetan



Ki Ageng Mageti
dan 
Nyai Mageti,1650 babat desa Gandong Kidul (sekitar alun-alun) menjadi
cikal bakal Magetan





Petilasan/ makam Empu Supo (Dsn. Mandang
Desa Plumpung Kecamatan Plaosan)





Patih Nrang Kusumo dan Patih Ngariboyo II
(Dukuh Njelok Desa Bulukerto Kota Magetan)





Bupati Raden Tumenggung Yosonegoro
1675 – 1703) diwisuda 12 Oktober 1675 dan wafat th 1703 sumare di Makam Astana
Gedhong di Kelurahan Tambran Kecamatan Kota Magetan





Makam Sasonomulyo Dukuh Sawahan
Desa Kapolorejo Kota Magetan terdapat makam-makam bupati Magetan 





RMT. Ario Suryo (Pahlawan Nasional, Bupati Magetan
1938-1943,1945-1948 Gub. Jatim pertama) 
di makamkan Jl Salak, Sawahan kota Magetan.





Kyai Naladipa (Kyai Ageng Kembang Sore) kyai Desa
perdikan Pacalan





Kanjeng Adipati Purwodiningrat, mantan Bupati
Kertasana Berguru pada Kyai Naladipa,   sedo 1806, mertua Hamengku Buwono II , beliau
di makamkan  bukit Pacalan, Desa Pacalan,
Plaosan





Kyai Haji Abdurrahman mendirikan
masjid Tegalrejo 1835 M,  saat muda
bernama Bagus Bantjalana Putra Kyai Achmadiya keponakan Bupati Pacitan Kanjeng
Jimat, pengikut Pangeran Diponegoro, pernah menjadi narapraja di Kasunanan
Surakarta.  Makam di Dsn. Tegalrejo, Ds.
Semen  Kec. Nguntoronadi





Kyai H. Imam Nawawi dan Kyai
Mustarim
  pendiri Masjid Kuno Taman
Arum kira-kira th 1860 M, di Dusun Godhegan, Desa Taman Arum, Kecamatan Parang,
Kabupaten Magetan





Raden Ronggo Galih Tirtokusumo (1703 – 1709)  Bupati ke 2 Magetan Desa Durenan, Kecamatan
Sidorejo, Kabupaten Magetan.





Demang Sagopa, Desa Widorokandang, Panekan

Makam Adipati terung, Terung Panekan.





Bupati Ronggo Prawirodirjo III, GKR.
Maduretno
, Makam Kyai / mbah Kaliyah  Ds. Giripurno Puncak Gunung
Bancak Magetan





Mbah Sundhul, prajurit yg punya kesaktian
pinunjul, Punden Barat Pasar kebondalem/pasar baru, Kebonagung.





KH Shidiq,1939 mendirikan Ponpes Al Fattah Temboro, th 1956 Kyai Shidiq
Wafat dalam usia kurang lebih 62 Th.


KH. Mahmud mursyid Tariqat Naqsabandiyah Al
Mujaddadiyah Al Khalidiyah di Indonesia


KH. Uzairon Thoifur Abdillah bin KH. Mahmud
th 2014 wafat





Ki
Nantang  Yudo
abdi kinasih Bupati Maospati Tumenggung Yudo Prawiro menyerang pertahanan Belanda yang berada di
daerah Sidowayah, Ngawi. berhasil memperoleh kemenangan besar, selesai
memporakporandakan Belanda Ki Nantang  Yudo beserta prajurit pengikutnya
kembali ke Maospati. Saat perjalanan pulang melewati kali sat sebelah timur
terminal Maospati , kaki kuda yang di naikinya terantuk batu dan jatuh ke jurang
bersamanya.  Ki Nantang  Yudo meninggal dunia dan jenazahnya di
makamkan di Jalan Raya jurusan Madiun dan terminal Maospati ( di Lingkungan
Lanud Iswahyudi ).





Kyai
Hasan Ulama
(Takeran Magetan)  wafat
pada tahun 1914 M / 1337 H, pendiri Pesantren Sabilil Muttaqien (PSM) pada
mulanya bernama “Pesantren Takeran“ , KH. Imam Muttaqien putra sulung Kyai
Hasan Ulama’. Pada masa kepemimpinan KH. Imam Muttaqien masih meneruskan
pengajaran yang sama seperti KH. Hasan Ulama’. Setelah KH. Imam Muttaqien wafat
pada tahun 1936 M.





Kyai
Imam Mursyid Muttaqien
mengembangkan organisasi yang
diberi nama “Pesantren Sabilil Muttaqien” dan dikukuhkan dalam rapat besar
Pesantren di Masjid Jami’ Pesantren Takeran, tepatnya pada tanggal 16 September
1943 M/9 Syawal 1362 H. Pemberontakan PKI (Madiun Affair tahun 1948)
yang mengakibatkan sebanyak 14 orang tokoh PSM termasuk Kyai Imam Mursyid
Muttaqien diculik dan dibunuh secara kejam dan biadab. Agresi Militer II
 “Clash” tahun 1949. Dalam perang tersebut 4 putra terbaik/murid PSM
banyak yang gugur menjadi pahlawan bangsa. Di samping itu gedung madrasah pusat
yang baru dibangun sebanyak 6 lokal terpaksa dibumi hanguskan oleh pasukan kita
sendiri supaya tidak ditempati oleh Belanda.



Mbah Ronggo / Pangeran Kosim, ds.Keringan.  seorang Pangeran Mataram era Sultan Agung yg berada di Takeran karena di praja Mataram ada konflik maka  memilih untuk mandita syiar Islam.



Syeh Abdurahman eyang Blambangan, Ds. Randugede Kec. Plaosan Magetan.





Makam Modjo Sentono atau mbah Santri, Teguhan Sidokerto Sidorejo Magetan





Sumber : 


Disarikan dari beberapa sumber.


Thursday, June 8, 2017

Tujuan Ziarah Wali,Ulama dan Tokoh Wilayah Madiun





DAFTAR DESTINASI ZIARAH WALI, ULAMA
DAN TOKOH


DI WILAYAH MADIUN.




  1. Kyai Ageng Reksogati (Sidomulyo
    - Sawahan –Madiun)(utusan Sultan Demak untuk menyebarkan Agama Islam di wilayah Purabaya
    Th. 1518)

  2. Panembahan Ronggo Jumeno (Makam
    Kuncen – Demangan)(Putra Bungsu Sultan Trenggono, pada 18 Juli 1568 dilantik menjadi
    Bupati Purabaya bersamaan pelantikan Hadiwijaya menjadi Sultan Pajang oleh
    Sunan Giri/Prapen)  di sini juga
    dimakamkan para Bupati Madiun,yaitu Mangkunegoro I - IV

  3. Kyai Ageng Anom Besari (Makam
    Kuncen – Caruban)(Disebut juga Kyai Ageng Grabahan, ayah dari Kyai Hasan Besari, Gebang
    Tinatar, Tegal sari diperkirakan sugeng antara 1695 dan 1755, disini juga
    dimakamkan Bupati Mangkudipuro, P. Notosari, Jayengrono, Wignyosubroto dan Mbah
    Lo Prawirodipuro Palang Mejayan.

  4. Kyai Ageng Basyariah (Masjid
    Kuno, Sewulan – Dagangan)(R.M. Bagus Harun Potra Bupati Sumoroto / Murid Kyai Hasan
    Besari/berhasil ikut memadamkan Geger Pecinan di Kraton Kartosuro Th. 1742 )

  5. Kyai Ageng Muhammad Santri (Masjid
    Kuno, Sewulan – Dagangan)(Menantu Kyai Ageng Basyariah)

  6. Kyai Abdul Basith bin Mahfudz (Masjid
    Kuno, Sewulan – Dagangan)( Beliau Pengasuh         PP. Oro-oro Ombo )

  7. Syeh Ismail, Situs Mangiran, Desa Mangirejo Saradan

  8. Demang Sugati, murid Syeh Sulukhi (wilangan) dekat gerbang perbatasan Saradan Wilangan

  9. Kyai Mudhoffar (Masjid
    Kuno, Sewulan – Dagangan)

  10. Kyai Ageng Muhammad Bin Umar (Masjid
    Bin Umar, Banjasari – Dagangan)(Santri dan menantu Kyai Mohamad Besari Tegalsari, th. 1755 berhasil
    membawa adipati singosari yang niat memberontak pada Kesultanan Jogjakarta,
    hingga mendapat hadiah Tanah Perdikan di Banjarsari)

  11. Syekh Ahmad Bin Muhammad (Jatilawang
    – Glonggong-Dolopo)

  12. Syekh Ashif Bin Barkhiya (Mruwak, Dagangan)

  13. Syekh Maulana Abdullah (Makam
    Panjang  Ds. Bodag – Kare)

  14. Mbah Abiyasa atau disebut Kyai Ukirsari (Pertapaan
    Ngukiran-Tawangrejo-Caruban)

  15. Patih Gringsing (Jl.
    Sitinggil, Demangan, Madiun)

  16. Syekh  Izzuddin misri , Pendiri
    Ponpes Al Mujaddadiyyah (Jl. Sitinggil, Demangan, Madiun )

  17. Kyai Mishbah , Kyai Ageng perdikan Taman pertama.  1784 ditetapkan sbg Makam para Bupati Madiun,
    Ronggo Prawirodirjo 1&2, Dipokusumo, Prawirodiningrat, s.d. Ronggo
    Kusnindar, juga Makam tokoh SH Terate Mas Imam Supangat)                                                (Masjid Kuno dan
    Makam Taman)

  18. Ki. Ng. Surodiwiryo, Pendiri Pencak Silat SH, (Winongo, Kota Madiun)

  19. Ki. Hadjar Hardjo Oetomo, Pendiri Pencak Silat SH Terate

  20. Kyai Mahfudz, Masjid Al Huda (Oro-Oro Ombo – Kota Madiun)

  21. Kyai Ngali Munthoha / Kyai Angeng Muhamad Besari, 1754 - 1904 (Nglames
    – Madiun)

  22. K.H Muchsin “Mursyid Sholawat Ummi” (Jl. Jambu. Kota Madiun)

  23. K.H Zahro'u Idris (Pendiri
    PP. Subulul Huda, Pucang kradinan Dolopo) 

  24. Kyai Zainal Abidin (Ponpes
    Tambak Boyo, Masjid Maqumul Hidayah – Ngrawan – Dolopo, disini juga terdapat
    situs Purbakala, Ngurawan dan makam Mbah Tambak Buntu )
  25. Makam Panjang mbah Setra Wijaya dan Setra Wiruda ds.Doho

  26. Syekh Abdurrahman (Slambur
    – Geger)

  27. Kyai Abdurrazaq (Masjid
    Pendiri Ponpes Manba’ul ‘Ulum Ds. Bacem, Kebonsari)

  28. Kyai Suyuthi (Bacem
    – Kebonsari)

  29. Kyai Abu ‘Amar (Bacem
    – Kebonsari)

  30. Mbah Thohir (Selo-Bacem-Kebonsari)

  31. Kyai Chudhori (Setemon
    – Kebonsari)

  32. Kyai Ali Rahmad, Murid KH. Hasyim As`ari pendiri PP. Tarb.
    Muthothowi`in th 194 (Ngujur – Kebonsari)

  33. Kyai Munirul Ikhwan (pendiri
    : PP. Subulul Huda Kembangsawit – Kebonsari)

  34. Kyai Mangunarsa, makam trah Mangunarsan, Mash d Mangunarsan Balerejo Kebonsari

  35. Kyai Ali Munthohar / Kyai Jayengsari, putra Kyai Belawi Perdikan
    Giripurno. (Kedondong – Kebonsari)

  36. Kyai Rozi, masjid kuno Al Huda th.1858,Tempursari ds. Sambirejo Geger 

  37. K.H Abdul Basith Bashiron (Mlilir
    – Dolopo)

  38. Mbah Belawi (Purworejo-Geger)

  39. Kyai Mudatsir (Gotak
    – Klorogan – Geger)(beliau wafat 1986 pengasuh PP. Sabilith Thohirin yg berdiri 1820 oleh Syekh
    Muh. Thohir
    .)

  40. Eyang Basyir (Banaran
    – Geger)

  41. Kyai Thohir Besyari, pendiri PP. Darussalam Mekar Agung( Kepuh beluk – Dolopo, Madiun)

  42. Kyai Hambali (
    Kepuh beluk – Dolopo, Madiun)

  43. Kyai Waridin , Mbah Tondo serta Mbah
    Usman Ali
    (bergerak pada bidang sosial/umum ) mendirikan  Pondok Pesantren Al-Waridin  pada tahun ±1763.
         (Pagotan – Geger)

  44. Kyai Barokah Fachrudin, mendirikan PP. Daarul Ahkaam, 1937   (Uteran – Geger)

  45. Kyai Zainal Abidin  (Jogodayuh
    – Geger)

  46. Kyai ‘Asyiq (Sukosari
    – Dagangan)

  47. Mbah Nawawi (Jatisari
    – Geger)

  48. Eyang Thobroni (Prambon
    – Dagangan)

  49. Kyai Arruman (Prambon
    – Dagangan)

  50. Kyai Shoriyah putra ke 8 Kyai Basyariyah (Prambon
    – Dagangan)

  51. K.H Mashudi (Prambon – Dagangan)1 Maret 2009 dalam usia 106 tahun, beliau ikut Resolusi Jihad ke Surabaya ,bersama Kyai Sidiq, Kyai Sidiq menjadi korban PKI/Muso 1948

  52. Kyai Shidiq (Prambon
    – Dagangan)

  53. Mbah Surip (Prambon
    – Dagangan)

  54. Mbah Sihu (Prambon
    – Dagangan)

  55. Kyai Mursyid (Dagangan
    - Madiun)

  56. Mbah Nur Ngalim (Wringin anom, Doho Dolopo)

  57. K.H Rodhi  (Dsn. Gading Manguharjo Madiun )

  58. Mbah Kyai Nursalim, pendiri PP. Miftahul Ulum (Nglanduk,
    Madiun)

  59. Mbah Kyai Bazari (Tempursari,
    Wungu)

  60. Sunan Rejodanu (Rejondanu, Pucangrejo
    Sawahan) terdapat makam kyai Ngali Zain dan kyai Ngali Imron dan beberapa makam
    kuno

  61. Mbah Kyai Imam Mubarok (Kampir,
    Kanigoro kota)

  62. Mbah Kyai Suhud, mbah kyai Fakih, mbah Abdullah Mubin (besan mbah Hasim As'ari) Tanjungsari, jl. Tanjung raya, Manisrejo Madiun kota

  63. Kyai Ageng Rendeng / Kyai Sepet Aking (Kincang,
    Jiwan)

  64. Mbah Kyai Mualif (Mbajulan,  Pilangkenceng)

  65. Kyai Hamdani (Kel. Tawangrejo,
    kota Madiun)

  66. Kyai Haji Sari Muhamad (Jl. Kaswari kota Madiun) 
  67. Pertapaan Mbah Mberdi, Sumberwedi Ds. Luworo, Pilangkenceng
  68. Makam Panjang (mbah Panjang) Kajang Sawahan.



NB : mohon maaf apabila terdapat kesalahan lokasi dan nama. Revisi
sangat kami harapkan.


Sumber :


dan digali dari berberapa sumber terutama dari Sahabat-sahabat IPNU Kota Madiun, Lesbumi NU Kota dan Kab Madiun