Wednesday, December 11, 2019

Past Tense


SIMPLE PAST TENSE
(MENYATAKAN KEGIATAN DI WAKTU LAMPAU)

A. Tidak ada Kata kerja  harus pakai  to be ( Kalimat Nominal )

Is , am ,   are        present
       Was      were        past
  1. Mereka (dulu) siswa SMK 17 Madiun
      They    were    student in SMK 17 Madiun.
  1. Saya (dulu) bukan ketua kelas di SMK
I         was not a leader class in SMK
  1. Apakah Pak Muksim (dulu) adalah gurumu?
was Mr. Muksim your teacher?

Negative Form  ( tambahkan NOT pada To Be )
-   They were`t student in SMK 17 Madiun
-   I wasn`t a leader class when in SMK
-   Mr. Muksim wasn`t  my teacher
Interrogative Form  ( letakan To be di awal kalimat )
-        Were they student in SMK 17 Madiun ?
-        Were you a leader class when in SMK ?
-        Was Mr. Muksim your teacher ?

1.     Saya (dulu) siswa SMK jurusan otomotif
I was student of SMK, otomotif major
(-) I was not student of SMK , otomotif major
(?) were you student of SMK, otomotif major?
2.     Kami (dulu) praktek di bengkel
We practiced in the workshop
(-) we didn`t practice in the workshop
(?) Did we practice in the workshop?
3.     Pak Muksim (dulu) adalah guruku
Mr. Muksim was my teacher
(-) Mr. Muksim wasn`t my teacher
(?) was He your teacher?
4.     Teman2 ku (dulu) sangat ramah
My friends were very friendly
(-) My friends weren`t very friendly
(?)  were your friend very friendly
5.     Mereka (dulu) membeli makanan bersama-sama.  Buy-bought-bought
They bought some food together
(-) They didn`t buy some food together
(?) Did they buy some food together?

B  Kalimat Ada kata kerja tidak pakai to be ( Kalimat Verbal )
  1. Regular Verb → menambahkan ED pada Verb 1
Study      → Studied               accompany → accompanied              like      → liked
Graduate → graduated           finish          → finished                       work    → worked
  1. Irregular Verb → tidak beraturan
Verb 1(present)
Verb 2 (past)
Verb 3(perfect)
Meaning
Can
Will
May

Go
Forget
Feel
Get
Know
Win
Take
Write
Begin
Bring
Buy
Teach
Drive
Give
Drink
Meet
Fly
Do    / Does
Have/ Has
Run
Read
Build
Spend

Could
Would
Might

Went
Forgot
Felt
Got
Knew
Won
Took
Wrote
Began
Brought
Bought
Taught
Drove
Gave
Drank
Met
Flight
Did
Had
Run
Read
Built
Spend
Could
Would
Might

Gone
Forgotten
Felt
Got
Known
Won
Taken
Written
Begun
Brought
Bought
Taught
Driven
Given
Drunk
Met
Flight
Done
Had
Run
Read
Built
Spent
Dapat
Akan
Mungkin/boleh

Pergi
Lupa
Merasa
Mendapat
Mengetahui
Menang
Mengambil
Menulis
Mulai
Membawa
Membeli
Mengajar
Mengendarai
Memberi
Minum
Bertemu
Terbang
Mengerjakan
Mempunyai
Lari
Membaca
Membangun
Membelanjakan


1.     Mereka (dulu ) adalah siswa SMK 17 Madiun
They were student of SMK 17 Madiun
2.     Mereka (dulu) tinggal di rumah pamanku
They stayed in my uncle`s house
3.     Kami mengetahui mereka  3 tahun yang lalu
We knew them, 3 years ago
4.     Mereka lulus ketika saya di kelas 1
They graduated when I was in first class
5.     Saya hadir pada acara  itu
I attended to that program

Untuk membentuk kalimat negative dan Tanya pada kalimat verbal membutuhkan kata
kerja Bantu “DO, DOES, DID
Semua Subject dalam  kalimat Past Tense menggunakan DID

Negative Form ( tambahkan  DID NOT / DIDN`T setelah Subject )
-   I didn`t graduate from SMK
-   She did not finish the course program, last year
-   They didn`t  attend the lecture, last week
Interrogative Form  ( letakan DO, DOES  di awal kalimat )
-        Did you finish the course program, last year?
-        Did she knew me, 3 days ago?
-        Did Andy attend the lecture, yesterday ?

Exercises
1. Jerry datang ke rapat OSIS, tepat waktu, tadi pagi            (come-came-come)
    (+) Jerry came to the OSIS meeting on time, this morning
    (- ) Jerry didn`t  come to the OSIS meeting on time, this morning
    (?) Did He come the OSIS meeting on time, this morning ??
2. Kami memutuskan untuk belajar di SMK, tahun lalu       (decide-decided-decided)
    (+) We decided to study  in SMK, last year
    (-) We didn`t decide to study  in SMK, last year
    (?) did we decide to study in SMK,last year?
3. Mereka belajar  memperbaiki mobil, kemarin                  (study-studied-studied)
    (+) They studied to repair the car
    (-)  They didn`t study to repair the car
    (?) Did they study to repair the car?
4. Bulan lalu, saya melaksanakan Prakerin di Prabrik   (do-did-done) (Prakerin=aprentice)
    (+) Last month. I did an aprentice in Redjoagung company
    (-) last month. I didn`t do an aprentice in Redjoagung company
    (?) did you do an aprentice in Redjoagung company, last month?
5. Bu Ari memberi nasihat pada kami, tadi  (give-gave-given)
    (+) Mrs. Ari gave an advice to us, just now
    (-)  Mrs Ari didn`t give an advice to us, just now
    (?)  Did She give an advice to us, just now?
6.   Siswa-siswa sangat rajin di kelas, tadi pagi
    (+) Students were very delligent in the classroom
    (-) Students weren`t very delligent in the classroom
    (?) were students  very delligent in the classroom?

Past Continuous ( Was/Were + Verb ing )  
The past continuous tense : Menggambarkan kegiatan diwaktu lampau dimana kejadian lain  sedang terjadi.
In the past continuous tense, the subject is followed by the auxiliary was/were
and the verb is added with the -ing form.
Kata sambung While ( saat)  dan When ( ketika) sering digunakan dalam kalimat ini

Attention !
1. Saya sedang berjalan di jalan raya ketika dia mendengar suara keras, kemarin
    I was walking down the street when he heard a loud noise, yesterday
2. Saat, mereka sedang bahasa Inggris, saya bermain gitar, kemarin
    While They  were studying English , I played guitar , last night
3. Saya sedang mengendarai sepeda ketika bus itu menabrak took, tadi pagi
     …………………………………………………………………………………….
4. Saat,  saya sedang tidur in kamarku. Temanku nonton TV di kamar lain, tadi malam.
    ……………………………………………………………………………………..
5. Ketika saya sedang menyelesaikan skripsi, keluargaku berangkat  ke roma, bulan lalu
    …………………………………………………………………………………….

Latihan Simple Present Tense dan Simple Past Tense.
1. My friend …………… guitar everyday.
a. plays
b. play
c. playing

2. Toni ………. to swim and he ……… to swimming pool everyweek.
a. like – go
b. likes – goes
c. liked – went

3. Wulan and Tetra ………… fried chicken every week.
a. cooking
b. cook
c. cooks

4. Did Tian and Arie …………… the song together?
a. sang
b. sings
c. sing

5. Do you ………….the grass in the garden everyweek?
a. cuts
b. cut
c. cutting



soal Simple Present




Saturday, November 16, 2019

Seminar dan Pengukuhan PC ISNU Kota Madiun





PC ISNU Kota Madiun



Selamat dan Sukses pelantikan  ISNU Kota Madiun



SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI ERA "4.0" PELANTIKAN PIMPINAN CABANG IKATAN SARJANA NADHATUL ULAMA (NU) KOTA MADIUN



Sabtu, 16 November 20I9 pukul 09.35 WIB

bertempat di *Asrama Haji Madiun Jl. Ringroad Barat* Kel. Ngegong Kec. Manguharjo Kota Madiun telah dilaksanakan kegiatan :



*Seminar Nasional dan Pelantikan Pimpinan Ikatan Cabang Sarjana Nadhatul Ulama NU* kota Madiun dengan tema " Pendidikan Karakter Bangsa di Era 4.0" yang dihadiri sekitar 650 peserta.

sebagai penanggungjawab



Ketua PC ISNU Kota Madiun :  Ir. Suwarno,M.Si.



A. Hadir dalam kegiatan sebagai berikut:

1. Ir. Suwarno, M,.Si (PC ISNU Kota Madiun)

2. Drs.H.Maidi,SH,.M.M,.M.Pd (Walikota Madiun)

3. Prof.Dr. M., Mas' ud Said, M.M. ( Direktur Pasca Sarjana UNISMA Malang)

4. KH. Agus Mustofa Izzudin (Pimpinan Cabang NU Kota Madiun)

5. Mayor Inf. Dwi Atmo.P (Pabung Kodim 0803/Madiun)

6. Kompol Gatot Sugiyono SH ( Kabag Ops Polresta Madiun )

7. Guru TK, SD sekota Madiun

8. Guru SMP Negeri Kab dan Kota Madiun



B. Rangakain kegiatan sebagai berikut :

1. Pukul 09.35 WIB Pembukaan di lanjutan pembacaan Ayat Suci Al Qur an.

2. Pukul 09.50 WIB Menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan Mars Subanul Wathon.

3. Pukul 09.56 WIB Sambutan KH. Agus Mustofa Izzudin (Pimpinan Cabang NU Kota Madiun) yang intinya antara lain :

a. Bagaimana kita bisa menciptakan anak didik sampai dengan level yang mana di sebutkan dengan angka Era 4.0 dan alhamdulillah NU mencapai tingkatan level 4, di kota Madiun ini di harapkan NU bisa mencapai tingkatan lebih baik, dan bisa mencapai menyelesaikan pendidikan dengan memiliki gelar sesuai dengan tingkatannya.

b. Dengan pemantapan ISNU kota Madiun ini di harapkan menjadi pendidikan yang berkarter dan tidak terlibat dalam penyalagunaan pemakaian obat obat terlarang yang di namakan dengan Narkoba, karna pengaruh Narkoba bisa berdampak buruk pada generasi anak cucu kita maupun kalangan remaja dan anak anak sekolah sampai tingkatan perguruan tinggi, maka dengan itu mari kita sama sama menjaga agar anak, anak kita tidak terlibat di dalam pergaulan bebas peran orang tua sangat lah penting bagi anak anak.



4. Pukul 10.10 WIB pembacaan Doa pembukan Pendidikan berkarakter di Era 4.0 dan Pelantikan PC      ISNU Kota Madiun

5.Pukul 10.15 WIB acara Seminar dengan narasumber Drs. H. Maidi, SH,M.M,.M.Pd (Pakar        pendidikan karakter/Walikota Madiun) dan Prof.Dr. M. Mas ud Said, M.M. ( Direktur Pasca Sarjana UNISMA Malang).

Dengan kegiatan sebagai berikut :



a. Penyampaian Walikota Madiun yang intinya antara lain :

1). Ada filosofi mengatakan , semakin banyak ilmu maka orang itu akan semakin dihargai. Filosofi tersebut bukan berarti menjadi pintar untuk mengaharap dihargai orang lain tetapi menjadi pintar untuk mampu bersaing dengan yang lain.

2). Kalau Presiden mempunyai program nawacita , di Kota Madiun ada Pancakarya yang salah satunya yaitu bahwa Madiun adalah Kota dengan karakter masyarakat yang cerdas, hal tersebut tentunya juga seirama dengan program Presiden RI yaitu meningkatkan SDM sehingga akan sangat penting sekali Kota Madiun ini juga mengedepankan masalah pendidikan.

3). Tujuh program untuk menjadikan Kota Madiun sebagai Kota Pintar yang salah satunya yaitu dengan memberikan beasiswa ditingkat perguruan tinggi dimana dalam program tersebut bagi pelajar pelajar terbaik yang diterima di Univerisitas ternama akan langsung kita berikan beasiswa hingga lulus kuliah dengan harapan bisa memberikan sumbangsih ilmu bagi pembangunan Kota Madiun.

4). Kedepan, pembangunan Kota Madiun akan lebih kita kembangkan , yaitu dengan mengubah tatanan Kota Madiun seperti jalan utama / jantung kota dan pusat kuliner agar Madiun sebagai Kota Pecel lebih terekspos dan mampu menarik perhatian wisatawan lokal maupun asing yang nantinya juga akan memberikan manfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

5). Pentingnya membangun Karakter , Bahwa sangat diperlukan mengajarkan anak sejak 4 tahun tentang kejujuran, disiplin, tanggung jawab, sopan santun dan Keadilan. Dengan memiliki karakter tersebut maka saya yakin generasi muda kita akan mampu memberikan kontribusi yang besar bagi bangsa dan negara khususnya.

6). Oleh karena itu , kami berharap kepada para mahasiswa maupun para guru pendidik agar tidak hanya fokus kepada pemberian materi pelajaran akademik tetapi juga mengedepankan tentang pembentukan karakter bagi peserta didik.



b. Penyampaian Direktur pascasarjana UNISMA Malang yang intinya antara lain :

1). Bahwa perlawanan otot mengawali jalannya kemerdakaan bangsa Indonesia, namun tidak efektif selama 3 abad. Kemudian berkembang menjadi perlawanan otak melalui organisasi, ideologi, dialog dan media massa dan Hanya dengan 37 tahun perlawanan dengan otak berhasil membentuk bangsa Indonesia.

2). Orang yang berkuasa sekarang tidak menghadapi situasi sekarang, kita sedang bicara juga tentang masa depan. Sekarang tidak ada etika masa depan yaitu apa yang ada sekarang adalah titipan generasi masa depan. Oleh karena itu sangat pentinganya untuk menghayati makna nasionalisme, apa, siapa dan bagaimana yang kita hadapi serta gejala yang menunjukkan dan menyebabkan nasionalisme terkikis.

3). Anak muda harus disodori contoh tentang nilai dan perilaku bahwa Bangsa adalah bukan merupakan suku, daerah melainkan kesadaran untuk bersatu karena Tidak semua pendidikan berdasarkan pada filosofis pendidikan yang tertata.

4). Kita harus berani menentukan nilai-nilai yang menjadi pola atau acuan. Selain itu, perlunya sosialisasi, bangun lingkungan yang tepat, nilai kehidupan sebagai pengalaman, introspeksi, dan kesadaran menuju pemantapan sikap yang utuh dan matang (internalisasi).

5). Tiga kata kunci yaitu berusaha untuk memberi bukan meminta untuk memberi, Hal tersebut menunjukkan bahwa karakter adalah identitas yang membedakan, dan enlightenment (pencerahan) dirinya melalui agamanya sehingga definisi tujuan pendidikan adalah perkembangan kognitif, skill dan karakter agar dapat bekerja, melanjutkan pendidikan, pendidikan sepanjang masa serta menjadi waga negara yang baik.

6). Cara untuk membangun karakter diantaranya amanah, jujur, menghormati, bertanggungjawab, adil, peduli, disiplin diri, kewarganegaraan, ikhlas serta yang tak kalah penting yaitu lingkungan pembangunan karakter meliputi sekolah, keluarga, social, dan virtual yang intinya bahwa Karakter merupakan hidden kurikulum berdasarkan proses pembiasaan dan pemberian contoh.



Pukul 13.00 WIB kegiatan selesai dalam keadaan aman dan lancar.



copas dari laporan ketua PC ISNU Kota Madiun

Friday, November 15, 2019

Seminar dan pengukuhan ISNU Kota Madiun 2019

PC ISNU Kota Madiun

Selamat dan Sukses pelantikan  ISNU Kota Madiun

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI ERA "4.0" PELANTIKAN PIMPINAN CABANG IKATAN SARJANA NADHATUL ULAMA (NU) KOTA MADIUN

Sabtu, 16 November 20I9 pukul 09.35 WIB
bertempat di *Asrama Haji Madiun Jl. Ringroad Barat* Kel. Ngegong Kec. Manguharjo Kota Madiun telah dilaksanakan kegiatan :

*Seminar Nasional dan Pelantikan Pimpinan Ikatan Cabang Sarjana Nadhatul Ulama NU* kota Madiun dengan tema " Pendidikan Karakter Bangsa di Era 4.0" yang dihadiri sekitar 650 peserta.
sebagai penanggungjawab

Ketua PC ISNU Kota Madiun :  Ir. Suwarno,M.Si.

A. Hadir dalam kegiatan sebagai berikut:
1. Ir. Suwarno, M,.Si (PC ISNU Kota Madiun)
2. Drs.H.Maidi,SH,.M.M,.M.Pd (Walikota Madiun)
3. Prof.Dr. M., Mas' ud Said, M.M. ( Direktur Pasca Sarjana UNISMA Malang)
4. KH. Agus Mustofa Izzudin (Pimpinan Cabang NU Kota Madiun)
5. Mayor Inf. Dwi Atmo.P (Pabung Kodim 0803/Madiun)
6. Kompol Gatot Sugiyono SH ( Kabag Ops Polresta Madiun )
7. Guru TK, SD sekota Madiun
8. Guru SMP Negeri Kab dan Kota Madiun

B. Rangakain kegiatan sebagai berikut :
1. Pukul 09.35 WIB Pembukaan di lanjutan pembacaan Ayat Suci Al Qur an.
2. Pukul 09.50 WIB Menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan Mars Subanul Wathon.
3. Pukul 09.56 WIB Sambutan KH. Agus Mustofa Izzudin (Pimpinan Cabang NU Kota Madiun) yang intinya antara lain :
a. Bagaimana kita bisa menciptakan anak didik sampai dengan level yang mana di sebutkan dengan angka Era 4.0 dan alhamdulillah NU mencapai tingkatan level 4, di kota Madiun ini di harapkan NU bisa mencapai tingkatan lebih baik, dan bisa mencapai menyelesaikan pendidikan dengan memiliki gelar sesuai dengan tingkatannya.
b. Dengan pemantapan ISNU kota Madiun ini di harapkan menjadi pendidikan yang berkarter dan tidak terlibat dalam penyalagunaan pemakaian obat obat terlarang yang di namakan dengan Narkoba, karna pengaruh Narkoba bisa berdampak buruk pada generasi anak cucu kita maupun kalangan remaja dan anak anak sekolah sampai tingkatan perguruan tinggi, maka dengan itu mari kita sama sama menjaga agar anak, anak kita tidak terlibat di dalam pergaulan bebas peran orang tua sangat lah penting bagi anak anak.

4. Pukul 10.10 WIB pembacaan Doa pembukan Pendidikan berkarakter di Era 4.0 dan Pelantikan PC      ISNU Kota Madiun
5.Pukul 10.15 WIB acara Seminar dengan narasumber Drs. H. Maidi, SH,M.M,.M.Pd (Pakar        pendidikan karakter/Walikota Madiun) dan Prof.Dr. M. Mas ud Said, M.M. ( Direktur Pasca Sarjana UNISMA Malang).
Dengan kegiatan sebagai berikut :

a. Penyampaian Walikota Madiun yang intinya antara lain :
1). Ada filosofi mengatakan , semakin banyak ilmu maka orang itu akan semakin dihargai. Filosofi tersebut bukan berarti menjadi pintar untuk mengaharap dihargai orang lain tetapi menjadi pintar untuk mampu bersaing dengan yang lain.
2). Kalau Presiden mempunyai program nawacita , di Kota Madiun ada Pancakarya yang salah satunya yaitu bahwa Madiun adalah Kota dengan karakter masyarakat yang cerdas, hal tersebut tentunya juga seirama dengan program Presiden RI yaitu meningkatkan SDM sehingga akan sangat penting sekali Kota Madiun ini juga mengedepankan masalah pendidikan.
3). Tujuh program untuk menjadikan Kota Madiun sebagai Kota Pintar yang salah satunya yaitu dengan memberikan beasiswa ditingkat perguruan tinggi dimana dalam program tersebut bagi pelajar pelajar terbaik yang diterima di Univerisitas ternama akan langsung kita berikan beasiswa hingga lulus kuliah dengan harapan bisa memberikan sumbangsih ilmu bagi pembangunan Kota Madiun.
4). Kedepan, pembangunan Kota Madiun akan lebih kita kembangkan , yaitu dengan mengubah tatanan Kota Madiun seperti jalan utama / jantung kota dan pusat kuliner agar Madiun sebagai Kota Pecel lebih terekspos dan mampu menarik perhatian wisatawan lokal maupun asing yang nantinya juga akan memberikan manfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat.
5). Pentingnya membangun Karakter , Bahwa sangat diperlukan mengajarkan anak sejak 4 tahun tentang kejujuran, disiplin, tanggung jawab, sopan santun dan Keadilan. Dengan memiliki karakter tersebut maka saya yakin generasi muda kita akan mampu memberikan kontribusi yang besar bagi bangsa dan negara khususnya.
6). Oleh karena itu , kami berharap kepada para mahasiswa maupun para guru pendidik agar tidak hanya fokus kepada pemberian materi pelajaran akademik tetapi juga mengedepankan tentang pembentukan karakter bagi peserta didik.

b. Penyampaian Direktur pascasarjana UNISMA Malang yang intinya antara lain :
1). Bahwa perlawanan otot mengawali jalannya kemerdakaan bangsa Indonesia, namun tidak efektif selama 3 abad. Kemudian berkembang menjadi perlawanan otak melalui organisasi, ideologi, dialog dan media massa dan Hanya dengan 37 tahun perlawanan dengan otak berhasil membentuk bangsa Indonesia.
2). Orang yang berkuasa sekarang tidak menghadapi situasi sekarang, kita sedang bicara juga tentang masa depan. Sekarang tidak ada etika masa depan yaitu apa yang ada sekarang adalah titipan generasi masa depan. Oleh karena itu sangat pentinganya untuk menghayati makna nasionalisme, apa, siapa dan bagaimana yang kita hadapi serta gejala yang menunjukkan dan menyebabkan nasionalisme terkikis.
3). Anak muda harus disodori contoh tentang nilai dan perilaku bahwa Bangsa adalah bukan merupakan suku, daerah melainkan kesadaran untuk bersatu karena Tidak semua pendidikan berdasarkan pada filosofis pendidikan yang tertata.
4). Kita harus berani menentukan nilai-nilai yang menjadi pola atau acuan. Selain itu, perlunya sosialisasi, bangun lingkungan yang tepat, nilai kehidupan sebagai pengalaman, introspeksi, dan kesadaran menuju pemantapan sikap yang utuh dan matang (internalisasi).
5). Tiga kata kunci yaitu berusaha untuk memberi bukan meminta untuk memberi, Hal tersebut menunjukkan bahwa karakter adalah identitas yang membedakan, dan enlightenment (pencerahan) dirinya melalui agamanya sehingga definisi tujuan pendidikan adalah perkembangan kognitif, skill dan karakter agar dapat bekerja, melanjutkan pendidikan, pendidikan sepanjang masa serta menjadi waga negara yang baik.
6). Cara untuk membangun karakter diantaranya amanah, jujur, menghormati, bertanggungjawab, adil, peduli, disiplin diri, kewarganegaraan, ikhlas serta yang tak kalah penting yaitu lingkungan pembangunan karakter meliputi sekolah, keluarga, social, dan virtual yang intinya bahwa Karakter merupakan hidden kurikulum berdasarkan proses pembiasaan dan pemberian contoh.

Pukul 13.00 WIB kegiatan selesai dalam keadaan aman dan lancar.

copas dari laporan ketua PC ISNU Kota Madiun

Sunday, November 10, 2019

Jejak laskar Diponegoro di wilayah karesidenan Madiun



LASKAR PERANG DIPONEGORO

DI EKS KARESIDENAN MADIUN



1. Sekilas Perang Jawa

Perang Diponegoro yang juga dikenal dengan sebutan Perang Jawa (Inggris:The Java War, Belanda: De Java Oorlog) adalah perang besar dan berlangsung selama lima tahun (1825-1830) di Pulau Jawa, Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Perang ini merupakan salah satu pertempuran terbesar yang pernah dialami oleh Belanda selama masa pendudukannya di Nusantara, melibatkan pasukan Belanda di bawah pimpinan Jenderal Hendrik Merkus de Kock yang berusaha meredam perlawanan penduduk Jawa di bawah pimpinan Pangeran Diponegoro. Akibat perang ini, penduduk Jawa yang tewas mencapai 200.000 jiwa, sementara korban tewas di pihak Belanda berjumlah 8.000 tentara Belanda dan 7000 serdadu pribumi. Akhir perang menegaskan penguasaan Belanda atas Pulau Jawa.

Dalam karyanya , Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa, 1785-1855, Peter Carey menulis , kurang lebih ada 108 kiai , 31 haji , 15 syekh , 12 penghulu Keraton Yogyakarta , dan 4 kiai-guru ( mursyid tarekat ) yang turut berperang bersama Diponegoro . Yang paling terkenal tentu saja Kiai Mojo , ideolog Perang Jawa yang banyak disebut sebagai penasehat spiritual - intelektual sang pangeran . Menurut sejarawan asal Inggris yang telah meneliti perjuangan Pangeran Diponegoro sejak 30 tahun silam itu , dukungan dari para ulama datang karena sejak kecil Pangeran Diponegoro sering mengunjungi berbagai pesantren di wilayah Yogyakarta , serta ditempa secara spiritual oleh nenek buyutnya , Ratu Ageng yang dikenal salehah, penganut tarekat Syattariyyah



2. Menyebar, Merintis Perjuangan jalur pendidikan

Setelah Pangeran Diponegoro ditangkap , para kiai yang menjadi perwira tinggi dalam kesatuan tempur melakukan langkah diaspora alias menyebar diri lalu mendirikan sebuah masjid maupun merintis pendirian pondok pesantren untuk mengajar ngaji para penduduk kampung . Sebagian besar menyebar dari wilayah Kedu, Yogyakarta , dan Magelang dan ke wilayah barat (banyumasan) serta wilayahTimur (karesidenan Madiun dan Kediri).

Langkah perubahan strategi perjuangan ini di antaranya berpedoman pada QS. Al-Taubah 122 : “ Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya ( ke medan perang ) , mengapa tidak pergi dari tiap - tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya , supaya mereka itu dapat menjaga dirinya . ”

Salah satu symbol perjuangan para laskar Diponegoro yaitu ditanamnya dua pohon sawo (sawo jejer) didepan rumah atau masjid yang mereka bangun, jaringan pesantren Tegalsari cukup luas meliputi wilayah – wilayah di mancanegara timur yang memberikan dukungan kepada pangeran Diponegoro, banyak pesantren berafiliasi dengan laskar Diponegoro di karesidenan madiun dan kabupaten Ponorogo, keberadaan beberapa pesantren yang secara topografis berada dilereng dan lembah gunung lawu menjadi tempat strategis sekaligus pintu masuk para lascar Diponegoro menemukan daerah yang akan digunakan untuk menyemai perjuangan dan mendidik kader penerus.

Berikut ini laskar – laskar Diponegoro yang memilih tempat di karesidenan Madiun.



LASKAR DIPONEGORO DI EKS KARESIDENAN MADIUN

A. Madiun

1. Kyai Mubarok (Kampir Kanigoro Kota Madiun)

2. Kyai Muslimin (Tawangrejo Kota Madiun)

3. Kyai Thobroni (Prambon Dagangan Madiun)

4. Kyai Thohir (Selopuro Bacem)

5. Kyai Basyir (Banaran Geger)

6. Kyai Muhsin (Penjalinan Sidorejo Kebonsari)

7. Mbah Rangsang Kromo (Tempursari Wungu Madiun)

8. Kyai Tafsir Anom (Masjid Bin Umar, BanjarsariDaganganMadiun)

9. Mbah Surodilogo (Sewulan Dagangan Madiun)

10. Mbah Suhud (JlTanjung Raya, Manisrejo Kota Madiun)



B. Magetan

1. Kyai Imam Nawawi (Taman Arum Parang Magetan)

2. Kyai Abdurrahman (Tegalrejo Nguntoronadi)



C. Ponorogo

1. Kyai Kholifah (Bogem Sampung)

2. Kyai Bukhori (Mangunan Sampung)

3. Kyai Nasheh (Koripan Bungkal)

4. Kyai NurFadhil (Gentan Jenangan)

5. KyaiAbdul Wahab (Duri Sawo)

6. KyaiTabri (DuriSawo)

7. Kyai Ali Muhammad (Jalen Balong)

8. Kyai Muso (Ngembak)

9. Kyai Hasan Besari (Kertosari Babadan Ponorogo)

10. Kyai Hasan Ali (PatihanWetan)

11. Kyai Ibrahim Cekok

12. Kyai Mustaqim Sugihan Pulung

13. Kyai Abdus Syukur (Karanglo Jetis Ponorogo)

14. Mbah Brotonegoro (Gunung Larangan Sumoroto)

15. Warok Martopuro (Kertosari Ponorogo)

16. Kyai Dipokerti (Coper Mlarak)

17. Kyai Thohir (Mojoroto Gelanglor Sukorejo )

18. Kyai Mukarrom (Kauman Sumoroto)

19. Kyai Minhad (Tanjungrejo Badegan Ponorogo)

20. Kyai Hasan Munada (Mlancar Sukorejo)

21. Kyai Nurman (Mlancar Sukorejo)

22. Kyai Hamzali (Jarakan Banyudono )



D. Ngawi

1. Mbah Hasan Tobri (Recobanteng Playaran Kendal )

2. Kyai Hasan Besari (Balong Gerih Geneng )

3. Kyai Nur Salim ( BentengPendemNgawi)

E. Pacitan

1. Kyai Yahuda

2. Tumenggung Djojokaridjo

3. Tumenggung Djimat

4. Ahmad Taris



Lahumul fatihah…..

Copas dari Gus Nur Abu Hamid



Referensi :

1. Peter carey, Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro

2. Zainul milal bizawae, Jejaringan Ulama Diponegoro

3. Wawancara dengan dzurriyah.

Sejarah buda tengger

Padmasari tempat persembahyangan buda tengger

Sejarah Agama Buda Tengger 

Keberadaan orang Tengger mulai diketahui pada masa Kerajaan Mataram Islam dan masa Pemerintah Kolonial yang sebelumnya mereka mengasingkan diri sejak keruntuhan Kerajaan Majapahit. 
Orang-orang Jawa pada waktu itu menyebut orang Tengger dengan sebutan Orang Buda artinya orang yang masih memeluk agama sebelum Islam. 
Agama Buda ini kemudian oleh orang Tengger dijadikan sebagai identitas kepercayaan mereka hingga kemerdekaan Indonesia. 

Ketika terjadi pemberontakan PKI tahun 1965 - 1966 Pemerintah Indonesia ( orde baru ) mewajibkan tiap warga negara memeluk agama resmi yang diakui negara. Orang yang tidak memeluk salah satu agama resmi maka akan dicap sebagai PKI.
Menurut undang-undang pada waktu itu agama resmi yang diakui adalah Islam,Kristen,Katolik, Hindu dan Buddha. 
Orang Tengger tidak tinggal diam dan tidak mau dicap komunis karena mereka merasa sudah beragama maka pada tahun 1968 orang Tengger mendirikan Organisasi Agama Buda Tengger ( OABT ) 

OABT akhirnya ditolak oleh pemerintah dan dibubarkan. Pemerintah beralasan bahwa Buda Tengger bukanlah agama melainkan pranata adat yang disejajarkan dengan aliran kepercayaan.
Ditengah ketidakpastian tentang agama orang Tengger saat itu pada awal tahun 1973 melalui keputusan pemerintah orang Tengger dimasukkan ke dalam agama Buddha Mahayana. 
Dimasukkannya orang Tengger ke dalam agama Buddha Mahayana mungkin menurut pemerintah saat itu karena ada persamaan penyebutan antara Buda dan Buddha. 
Akhirnya orang Tengger dilantik menjadi seorang pemeluk Buddha. 
Masalah baru muncul karena orang Tengger merasa asing dengan doa-doa agama Buddha karena sangat berbeda jauh dengan apa yang mereka ucapkan ketika upacara.
Dewa-dewanya pun juga berbeda dengan dewa-dewa yang selama ini orang Tengger puja seperti Bathara Sang Hyang Swayambuwa, Sang Hyang Dewata Batur , Sang Hyang Brahma , Sang Hyang Geni , Sang Hyang Guru , Sang Hyang Nawa Dewata dll. 

Dalam hal ini yang kebingungan bukan hanya orang Tengger saja tetapi pemerintah karena apa sebenarnya agama orang Tengger.
Di tengah kebingungan tersebut, orang Tengger mendapat informasi bahwa upacara ritual yang dilakukan oleh orang Tengger sangat mirip dengan apa yang dilakukan umat Hindu di Pulau Bali. 
Akhirnya beberapa orang Tengger pergi ke Bali untuk melihat upacara ritual umat Hindu Bali. 
Sesampai di Bali beberapa perwakilan orang Tengger melihat upacara umat Hindu Bali dan mereka menyimpulkan bahwa upacara ritual di Bali hampir sama dengan yang ada di Tengger. 
Sekembalinya dari Bali , perwakilan orang Tengger tersebut mengajak salah seorang Pedanda Hindu Bali untuk melihat upacara di Tengger. 
Sesampainya di Tengger Pedanda Hindu Bali melihat dan menyaksikan dengan seksama upacara ritual Tengger yang dipimpin seorang Dukun. 
Beliau menyimpulkan bahwa sejatinya orang Tengger adalah pemeluk agama Hindu hanya saja bercampur dengan tradisi Hindu Jawa Kuno dan tradisi megalitik. 

Akhirnya pada tahun 1973 seluruh masyarakat Tengger menyatakan sebagai pemeluk agama Hindu dan bergabung kedalam organisasi Parisada Hindu Dharma Indonesia.
Hanya masyarakat Tengger di wilayah Malang yang tetap beragama Buddha Jawa. 
Asal - usul orang Tengger itu jauh sebelum Majapahit berdiri. 
Keberadaan mereka bisa dilihat dalam Prasasti Linggasutan / Walandit 929 Masehi dan Prasasti Parameswara Pura 1275 Masehi 
Sedangkan pada masa Majapahit dikeluarkan 2 buah prasasti tembaga yakni Prasasti Pananjakan ( tahun 1381 dan 1405 ) 
Dari semua prasasti isinya hampir sama yakni menyatakan bahwa orang Tengger adalah para abdi dewata yang senantiasa melakukan upacara di sebuah tempat suci bernama Gunung Brahma sebagai tempat berstananya Bhatara Sang Hyang Swayambuwa. 
Karena kewajiban suci itulah ada larangan untuk memungut pajak atau upeti kepada orang Tengger. 

Hingga saat ini tradisi upacara yang disebut dalam prasasti masih tetap dilakukan oleh orang Tengger sesuai dengan waktunya. 
Demikian halnya dengan tempat ibadah. Meskipun sudah dibangun pura tetapi orang Tengger masih beribadah rutin di tempat tempat yang mereka sucikan. 
Selain Gunung Bromo sebagai pusat kegiatan spiritual orang Tengger juga ada Punden Batu dan Danyang.

Tuesday, November 5, 2019

Kalender Jawa


_*Kagem pangenget-enget kula aturaken sebutan wulan lan dinten basa Jawi, Piyantun Jawi sampun ngantos ninggalaken Jawinipun.*_



A. *Wulan utawi Sasi:*



01. Wadana (Januari)

02. Wijangga (Februari)

03. Wiyana (Maret)

04. Widada (April)

05. Widarpa (Mei)

06. Wilapa (Juni)

07. Wahana (Juli)

08. Wanana (Agustus)

09. Wurana (September)

10. Wujana (Oktober)

11. Wujala (Nopember)

12. Warana (Desember)



B. *Dinten:*



01. Radite (Ahad)

02. Soma (Senin)

03. Hanggara (Selasa)

04. Buda (Rabu)

05. Respati (Kamis)

06. Sukra (Jumat)

07. Tumpak (Sabtu)



Neptunipun dinten:*



01. Ahad: 5

02. Senin: 4

03. Selasa: 3

04. Rabu: 7

05. Kamis: 8

06. Jum'at: 6

07. Sabtu: 9



C. *PEKENAN/WETON*



Pon = Jenar

Wage = Cemengan.

Kliwon = Kasih.

Legi     =. Manis

Pahing = Abritan



D. *Neptu Weton:*



01. Pahing: 9

02. Pon: 7

03. Wage: 4

04. Kliwon: 8

05. Legi: 5



_Mugi-mugi wonten paedahipun, sinambi nguri-uri budaya adiluhung kita, menawi kirang utawi lepat nyuwun koreksi, Matur nuwun._



*E. Arane Wuku*



Sawuku umure saminggu, cacahe Wuku ana 30, yaiku :



Wuku Shinta

Wuku Landhep

Wuku Wukir

Wuku Kuranthil

Wuku Tolu

Wuku Gumbreng

Wuku Warigalit

Wuku Warigagung

Wuku Julungwangi

Wuku Sungsang

Wuku Galungan

Wuku Kuningan

Wuku Langkir

Wuku Arandhasiya

Wuku Julungpujut

Wuku Pahang

Wuku Kuruwelut

Wuku Marakeh

Wuku Tambir

Wuku Medhangkungan

Wuku Maktal

Wuku Wuye

Wuku Manakil

Wuku Prangbabat

Wuku Bala

Wuku Wungu

Wuku Wayang

Wuku Kulawu

Wuku Dhukut

Wuku Watugunung



 *F. Arane Sasi Masehi:*



Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, Nopember, Desember



*G. Arane Sasi Arab:*



Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiutsani, Jumadil Ula, Jumadil Tsaniyah, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqadah, Dzulhijjah



*H. Arane Sasi Jawa:*



Sura, Sapar, Mulud, Bakda Mulud, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rejeb, Ruwah, Pasa, Sawal, Dulkangidah/Selo, Besar



*I. Arane Taun*



Alip, Ehe, Jimawal, Je, Dal, Be, Wawu, Jinakir



*J. Arane Windu*



Adi, Kuntara, Sangara, Sancaya



*K. Arane Wilangan*



Siji = Eka

Loro = Dwi

Telu = Tri

Papat = Catur

Lima = Panca

Nem = Sad

Pitu = Sapta

Wolu = Asta

Sanga = Nawa

Sepuluh = Dasa

Satus = Sata

Sewu = Sasra

Sepuluh ewu = Saleksa

Satus uwe = Sakethi

Sayuta = Sayuta



*L. Arane Wayah*



Jam 03:00 : Wayah Fajar Sidik (Bang-Bang Wetan)

Jam 04:00 : Wayah Bedhug Subuh

Jam 05:00 : Wayah Saput Lemah

Jam 06:00 : Wayah Byar

Jam 09:00 : Wayah Tengange

Jam 10:00 : Wayah Wisan Gawe

Jam 12:00 : Wayah Bedhug

Jam 13:00 : Wayah Luhur

Jam 15:00 : Wayah Lingsir Kulon

Jam 16:00 : Wayah Asar

Jam 17:00 : Wayah Tunggang Gunung

Jam 17:30 : Wayah Tribalayu

Jam 18:30 : Wayah Surub/Candrikala

Jam 19:00 : Wayah Bakda Magrib

Jam 19:30 : Wayah Isya’

Jam 20:00 : Wayah Bakda Isya’

Jam 21:00 : Wayah Sirep Bocah

Jam 23:00 : Wayah Sirep Wong

Jam 24:00 : Wayah Tengah Wengi

Jam 01.00 : Wayah Lingsir Wengi



*M. Arane Kiblat*



Lor = Uttara

Kidul = Daksina

Wetan = Purwa

Kulon = Pracima



Mugi2 saged enget malih.

Nuwun.....🙏