Monday, August 10, 2020

Pasar Gedhe Madioen


Pasar Besar Madiun

Copas fb.Anto

Ratusan orang larut dalam suka cita pembukaan Central Pasar Madioen yang gemerlap. Mereka berkerumun di antara panggung hiburan yang ingar bingar musik Indo-Belanda dan suara gamelan Jawa pengiring tari tayub. Di belahan barat pasar, digelar wayang kulit semalam suntuk. Di ruang terbuka belahan timur, disiapkan layar lebar untuk pemutaran bioskop.  

Warga pribumi, bangsa Eropa, Tionghwa, dan Arab berhimpun dalam kekerabatan yang meriah saat Central Pasar Madioen di Madoera Straat itu, diresmikan pada akhir April 1927. Ditandai dengan ritual tanam kepala kerbau dan prosesi selamatan pukul 17.30, seremonial yang gebyar itu berakhir ketika dalang wayang kulit menayangkan gunungannya saat fajar subuh merekah.

Central Pasar Madioen awalnya berdiri di atas lahan 200 meter x 100 meter. Kini dikenal dengan nama Pasar Besar Jl Panglima Sudirman Madiun dengan luas yang berkembang menjadi 15.710 m2.

Pemerintah kolonial membangunnya dengan biaya 500.000 gulden bertujuan untuk mendukung pertumbuhan perdagangan di Kota Madiun, sekaligus sebagai pelengkap dari tiga pasar yang telah berdiri sebelumnya, yakni Pasar Besar (kini Pasar Kawak Jl Kutai), Pasar Sleko, dan Pasar Spoor. 

Pembangunan Central Pasar Madioen didesain dalam satu kawasan jalur rel kereta api Madiun - Ponorogo. Frekuensi perjalanan kereta api sehari tiga kali pada pagi, siang, dan sore. Sebagian besar penumpang adalah pedagang pasar berikut barang dagangan bawaannya.   

Pedagang dengan tujuan ke Pasar Sleko turun di Stasiun Sleko. Yang ke Pasar Besar (Pasar Kawak) turun di Chineesche Straat (sekarang Jl H.A Salim depan SMPN 2). Yang ke Central Pasar Madioen berhenti di Madoera Straat (sekarang Jl Panglima Sudirman), dan yang bertujuan ke Pasar Spoor di Resident Laan (sekarang Jl Pahlawan), berhenti di Stasiun Kota Madiun.  

      

Central Pasar Madioen merupakan bangunan megah dengan struktur beton bertulang keras dan berlantai tegel dengan plesteran semen padat. Di deretan pintu masuk, dibangun toko-toko untuk penjualan pakaian, sembako, dan peralatan rumah tangga. Central Pasar Madioen merupakan pundi-pundi penghasilan bagi masyarakat dan pemerintah kolonial di masanya.

No comments:

Post a Comment